34. Penyelamat

478 35 35
                                        

Kembali pada Hye In, saat ini ia sedang kebingungan. Karena di dekatnya tidak ada halte bus. Ia melihat jam yang ada pada tangan kirinya, 08.00 KST. Ia terlihat semakin panik karena 15 menit lagi, pintu gerbang sekolah akan ditutup.

"Aish.. terpaksa aku harus berlari.." Hye In kemudian mengikat rambutnya dan menggendong tasnya, ia bersiap untuk berlari. Namun tiba-tiba

TIIIN TIIIN suara klakson motor berbunyi.

Seorang pria dengan seragam yang sama dengan Hye In memberhentikan motornya tepat di sebelah Hye In

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria dengan seragam yang sama dengan Hye In memberhentikan motornya tepat di sebelah Hye In.

"Nuguya?," lirih Hye In yang heran mengapa orang ini tiba-tiba membunyikan klaksonnya dan berhenti di sebelahnya.

Pria itu melemparkan sebuah helm kepada Hye In, untungnya reflek tangan Hye In cepat, jdi ia bisa menangkap helm itu.

"Ppali ta," ucap pria itu sambil menggerakkan kepalanya tanda menyuruh Hye In naik ke atas motornya. Hye In masih mencoba mengenali siapa pria ini, hingga ia melihat name tag yang ada di jas pria tersebut.

*ppali=cepat*
*ta=naik(untuk kendaraan)*

"Sa Hyeon~i?"

Pria itu membuka sedikit kaca helmnya.
"Eeung, ini aku, sahabatmu Gu Sa Hyeon. Cepat naik, atau kita akan terlambat."

"Heol, kau memang sahabat terbaikku, kau adalah penyelamat yang selalu datang disaat yang tepat," ucap Hye In tersenyum cerah dan langsung memakai helm yang diberikan oleh Sa Hyeon dan naik di motor.

"Sudah, ayo jalan," ucap Hye In sambil memegangi ujung jas Sa Hyeon.

"Peluk yang erat, kita akan mengebut."

"Sudah jangan modus! Cepat jalan!"

Sa Hyeon memutar gas motornya yang membuat  motor yang mereka naiki melaju cepat.
"Ya! Gu Sa Hyeon!!!," teriak Hye In sambil memeluk erat pinggang Sa Hyeon. Sa Hyeon tentu saja hanya bisa tertawa dibalik helm hitamnya itu.

Sa Hyeon mengendarai motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, ia menyalip-nyalip mobil yang ada di depannya. Tentu saja Hye In hanya bisa memeluk Sa Hyeon erat dan memejamkan matanya.

"Astaga Ya Tuhan tolonglah semoga aku selamat sampai sekolah,"ucap Hye In dalam hati.

"Astaga Ya Tuhan tolonglah semoga aku selamat sampai sekolah,"ucap Hye In dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang