26. Rencana

460 36 33
                                    

Sa Hyeon berjalan melewati lorong rumah sakit dengan senyum lebar, ia melirik sekantung plastik berada di tangannya dan tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sa Hyeon berjalan melewati lorong rumah sakit dengan senyum lebar, ia melirik sekantung plastik berada di tangannya dan tertawa kecil.

"Pasti Hye In akan menyukainya."
Isi kantung itu adalah bungeoppang. Ya, Hye In sangat menyukai bungeoppang, karena hampir setiap hari sepulang sekolah Hye In membeli dan menyantap bungeoppang.

 Ya, Hye In sangat menyukai bungeoppang, karena hampir setiap hari sepulang sekolah Hye In membeli dan menyantap bungeoppang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Bungeoppang= kue bentuk ikan, sedikit mirip dengan waffle yang biasanya diisi pasta kacang merah*

Sa Hyeon bertanya kepada salah seorang suster dimana letak kamar 504. Kemudian suster tersebut menunjukkan arah kesana. Sa Hyeon mengangguk dan mengikuti arahan suster tadi.

"502.. 503... ah ini dia! 504!" Sa Hyeon mengetuk pintu kamar itu namun tak ada jawaban. Tiba-tiba Sa Hyeon mendengar suara..

KLAAANGG.. KLAAANGG..

Sa Hyeon panik dan langsung membuka pintu. Ia melihat Joo Hye In, terjatuh dari ranjangnya.

"Ya! Joo Hye In!" Sa Hyeon bergegas membantu Hye In kembali keatas ranjangnya. Ia menggendong Hye In dan memposisikan badan Hye In menjadi duduk bersandar.

"Ya.. wae geurae? Gwenchana? Kenapa kau bisa terjatuh? Dan.. kenapa kau menangis?"
Ya, Hye In saat ini sedang menangis.

*wae geurae= ada apa?*

"Hye In~ah.."merapikan rambut Hye In yang sedikit berantakan.

"Sa Hyeon~ah... aku.. aku...." Hye In menangis terisak.

"Aku... aku ingin hilang saja dari dunia ini.. aku lelah.. aku mati saja! Aku ingin mati saja Sa Hyeon~ah!"

"Aku benci diriku sendiri yang tak dapat menerima cinta dari orang lain... wae? Wae? Aku tak pernah mendapatkan sedikit saja cinta... apa aku tidak pantas menerima itu?!  Sampai mana aku harus merasakan sakit Sa Hyeon~ah?! Sampai kapan aku harus menderita seperti ini?!"

"Aniya Hye In~ah..."
Jujur Sa Hyeon terkejut, ia tak tahu harus bagaimana karena untuk pertama kalinya ia melihat Hye In yang begitu rapuh dan lemah. Pertama kalinya dia mendengar apa yang selama ini mengganjal di hati sahabatnya itu.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang