Prologue •°•

124K 9.9K 543
                                    

Sakit.

Sekujur tubuhku gemetar, rasa sakit yang tak tertahankan menjalar ke setiap inchi ragaku. Seminggu terkurung dalam sel bawah tanah yang gelap menunggu eksekusi mati dimulai.

Diana Alyana De' Fraincesenoir putri Duke Fraincesenoir telah dijatuhi hukuman mati diumur yang ke 21 tahun. Hukuman yang pantas karena aku telah melakukan banyak kejahatan; menyiksa orang yang menghalangiku, melanggar peraturan dengan menggunakan sihir kegelapan, membunuh orang-orang tak berdosa dan rentetan aksi kejiku lain. Dan kejahatan paling fatal yang saya lakukan adalah mencoba membunuh putri tunggal Count Lariet, Ivana Valencia Lariet. Dengan dalih balas dendam karena aku merasa ia telah merampas segala yang saya miliki.

Ah, semua yang ku lakukan adalah untuk mendapatkan cinta dari orang yang ku kasihi. Mungkin aku adalah putri seorang Duke yang statusnya tinggi dan bergelimang harta, tetapi hati ku hanya memiliki kekosongan. Ayah ku tak pernah mencintaiku, begitu pula dengan kedua saudara laki-laki ku, Karena bersamaan dengan kelahiran ku, Ibuku meninggal. Semua orang menyalahkan ku atas meninggalnya ibu, wanita yang paling dicintai Duke. Terlepas dari itu, aku selalu ingin dicintai setidaknya oleh keluarga ku, aku terus menerus membuat kekacauan untuk menarik perhatian Ayah maupun kakak, tapi yang kudapat hanyalah tatapan dingin dan cemoohan. Yang kuinginkan hanya cinta, dan itu bahkan tak pernah terwujud.

Hingga akhirnya aku akan mati ditangan kakakku sendiri karena mencoba membunuh orang yang ia cintai, Lady Ivana. Tapi ironi macam apa itu? Ivana yang tiba-tiba memasuki kehidupanku, merenggut pria yang kucintai bahkan cinta keluarga yang kudambakan, dengan mudahnya ia mengambilnya. sebenarnya keluarga macam apa keluarga ku yang membunuh putri bungsunya karena orang lain.

Aku benar-benar tak ingin mati, tapi inilah akhirku. Aku akan mati di usia 21 tahun oleh keluarga ku sendiri.

"....krieet" derit pintu terbuka menampilkan dua orang penjaga, tanpa sepatah kata menyeretku keluar dengan tidak manusiawi nya, Apa yang kuharapkan, seorang penjahat sepertiku pantas menerimanya.

Cahaya terang mulai menerpaku, mereka menyeretku sampai ke podium ditengah teras mansion Duke. Aku dapat mendengar berbagai macam hinaan dari warga yang menonton eksekusi ku. Duke dan kakakku hanya memandang risih kearahku. Tanpa sadar aku tersenyum, setelah sekian lama akhirnya mereka memandangku. Hanya Marrie, pelayan setiaku yang menangis sesenggukan, ah Marrie maafkan aku yang membuatmu menderita.

"Penjahat Diana Alyana kau dihukum mati atas semua kejahatanmu, sebagai kemurahan hati saya seorang Duke, ucapkan kata-kata terakhir mu" Dengan tatapan dan suara dingin duke berbicara.

Dalam hati aku tertawa mendengarkan duke berbicara,
"Terimakasih untuk hidupku yang menyedihkan dan semoga kau diberi kesehatan Duke yang terhormat" ucapku mennyeringai. Dan duke hanya menatapku dengan dingin seperti biasanya.

"Segera lakukan eksekusi mati wanita rendahan itu!" Ucap ayahku kakak tertuaku yang bertugas menebas leher ku.

"Dengan senang hati Duke" Kakak mengeluarkan pedang dari sarungnya bersiap menebas kepalaku, dalam beberapa detik aku akhirnya akan mati.

Aku bersumpah, jika aku dilahirkan kembali, aku takkan mengharapkan cinta dari siapapun bahkancinta keluargaku sendiri. Aku akan hidup untuk diriku sendiri

Disaat-saat terakhir, aku menutup mata dan tenggelan dalam pikiranku. Aku tak sekalipun meneteskan air mata, kalian benar-benar membunuh semua rasa ku.

*AKU BENAR-BENAR MEMBENCI KALIAN SEMUA*

Dan "whus...." Duniaku akhirnya runtuh. Kegelapan mulai menyelimutiku.

~~••••••••••••••••~~

Ah hangat, jadi inilah surga. Aku merasa sedang tidur dengan alas awan yang lembut.

AKU TAK INGIN DICINTAI LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang