Chapter 1 ~'' Awal ''~

77.7K 8.7K 1.6K
                                    

'ugh kepalaku terasa mau pecah ... badanku terasa terbakar, tubuh kecil ini belum mampu menampung mana ku, ha .... Sungguh merepotkan'

Aku masih belum terbiasa dengan tubuh kecil ini, sudah tiga hari aku tak bisa bangun dari tempat tidur karena Marrie terus memohon agar aku tetap istirahat karena demam. Dimasa lalu, hal ini wajar ketika mana ku meluap maka tubuhku akan demam beberapa hari.

" Uhuk ... uhh.. "

" Nona, apakah butuh sesuatu?" cemas Marrie yang sedang mengompres dahiku

" A ... tidak, uh... Terimakasih" balasku dengan mata terpejam

'nonaku yang berharga sungguh malang' batin Marrie

" Nona, biar saya panggilkan dokter. Sepertinya keadaan Nona bertambah buruk. Saya juga akan memberitahu kan duke agar dapat menjenguk Nona "
Belum selangkah marrie beranjak, aku menarik ujung bajunya

"Tak perlu repot-repot Marrie, aku tak membutuhkan mereka"

" Tapi keadaan Nona ....."

" Aku akan segera sembuh, jangan membuat duke marah, kau tau kan Duke tak menyukaiku, aku baik-baik saja."

Marrie hanya terdiam, sudah menjadi larangan bagi siapapun di mansion untuk membahas Diana di depan Duke De' Fraincesenoir. Semua orang tau bahwa Duke membenci putri bungsunya itu.

~~•••~~

Duke De' Fraincesenoir

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan yang menggunung di Istana Kekaisaran, berjibaku dengan dokumen- dokumen menyebalkan yang tak ada habisnya. Dan sialnya, begitu memasuki mansion, 'wanita itu' sedang menatap keluar jendela. Aku yakin sebentar lagi dia akan menggangguku dan terus menerus berbicara omong kosong.

Tunggu, apa itu? Oho dia menangis? Aku yakin itu hanya segelintir trik yang ia gunakan untuk menarik perhatian. Sungguh Menjijikan!

Untuk apa memperhatikan wanita sialan itu, kemudian kembali melangkah memasuki mansion.
.
.
.
Tiga hari pun berlalu, tak disangka tak ada gangguan apapun. Wanita itu tak muncul, yah kuharap ia tak lagi mengganggu.

Memang sedikit aneh,

" Apa yang dilakukan wanita itu nox?" Akhirnya karena iseng, aku bertanya kepada kepala pelayan

" Wanita itu ..... ? Ah, maksud anda Nona Diana?

" Hmm... "

" Nona diana berada dikamarnya selama sepuluh hari penuh, yang mulia. Nona tidak sadarkan diri selama tujuh hari karena tenggelam di danau, dan tiga hari belakangan ini Nona terserang demam tinggi" jelasnya

" Begitu ."

Wanita itu sakit tanpa membuat keributan, biasaya dia akan merengek agar aku menjenguknya. Dan sekarang dia hanya diam.

"Apakah anda mengkhawatirkan Nona Yang Mulia?

"Apa kau bercanda ! ! Sekalipun dia sekarat aku tak kan pernah peduli"

" Maafkan kelancangan saya Yang Mulia "

" Keluar!!"

Yang benar saja, aku khawatir dengan orang yang telah membunuh istriku? Apa dia sudah tak waras?

Ah aku tak lagi bisa fokus, lebih baik mencari angin segar.

aku terus melangkah. Pikiranku kosong, membiarkan kakiku melangkah dengan sendirinya. Sampai sebuah suara menyadarkanku, tanpa sadar aku berdiri di depan kamar wanita itu dan sedikir mendengar percakapan dengan pelayannya.

AKU TAK INGIN DICINTAI LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang