Chapter 20 (+_+)

31.9K 3.9K 74
                                    

Diana tengah disibukkan dengan pembuatan obat, sementara ini Diana hanya mencoba membuat beberapa obat sederhana yang ia pelajari dari buku-buku kuno, salah satunya adalah obat yang berfungsi untuk mempercepat penyembuhan luka fisik atau mempercepat regenerasi sel yang rusak, selain itu obat ini dapat menghilangkan rasa sakit seperti anastesi dalam beberapa jam sesuai dengan yang digunakan, itupun belum ia uji pada manusia, baru di uji coba pada tikus putih, dan hasilnya luka yang terbuka dengan cepat menutup

" Hem . . . haruskah kucoba pada manusia" Diana melirik Sir Ares dengan alis yang terangkat satu

" E-eeii nona, anda tak bermaksud menggunakan saya sebagai tikus percobaan kan ?" tanya Ares gugup

" Kenapa tidak ? Apa kau memiliki bekas luka baru-baru ini Sir Ares? Apakah harus aku sendiri yang mengirisnya ?" Diana menyeringai

" T-tapi saya - , saya benar-benar sehat nona, tak memiliki luka apapun" keringat bercucuran pada punggung sir Ares

" Pffft . . . aku hanya bercanda , ayo antarkan aku ke kamp pelatihan kesatria" Diana bangkit, membawa sebuah botol yang berisi obat

" Untuk apa nona ?"

" Oh, jadi kau mau kujadikan tikus percobaan huh?"

" T-tidak nona, mari segera pergi"

' pffft . . . ini yang dipanggil wakil komandan white knight huh ?

.
.
.

Diana P.O.V

Dari kejauhan terlihat dalam camp pelatihan para kesatria sedang beristirahat selepas melakukan training, dengan keringat yang membasahi baju mereka, dan ugh saat aku sedikit mendekat ku pastikan kau bisa mencium aroma yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata, aku melangkahkan kakiku mendekat, para kesatria yang melihatku segera akan bangkit

" N-nona. . . . ?" Mata mereka terbuka lebar

" Tak perlu repot-repot memberi salam, kalian pasti lelah, lanjutkan saja istirahatnya" ucapku

" Maaf saya lancang nona, tapi apa yang membuat anda mendatangi camp kesatria in this hour?"

" Ah itu, apakah ada diantara kalian yang memiliki luka fisik baru baru ini? Seperti goresan pedang mungkin ?"

Para kesatria saling pandang, dan seorang kesatria mengangkat tangannya

" Beberapa saat lalu saat saya latihan sparing pedang, saya melukai lengan rekan saya nona "

" Dan siapakah itu ?"

" Dia di . . . ah dimana luca?" Tanyanya pada orang disampingnya

" Oii!!! Ada apa mencariku !!!" Luca datang dari belakang

" Oh, maaf atas kelancangan saya nona, saya tak melihat keberadaan anda"

" Tak apa, jadi kudengar kau terluka, bisa kau tunjukkan lukamu padaku ?"

". . .. ? t-tentu nona" Luca lalu melepas armornya dan menyibakkan lengan bajunya, memperlihatkan luka yang masih basah yang dibalut dengan kain putih, sehingga darahnya merembes keluar

" Sir Ares tolong buka perbannya "

" Baik nona"

Setelah perbannya dibuka, nampak luka yang cukup dalam, ah pasti sakit

" Apa ini menyakitkan luca? "

" Ini sudah biasa nona,"

" Mendekatlah"

" y-ya N-nona?"

" Kemari, akan kucoba kuobati dengan obat temuan terbaruku, kujamin akan langsung sembuh,, kau beruntung dapat pertama kali mencobanya setelah tikus putih di lab tadi " ucapku menyeringai

AKU TAK INGIN DICINTAI LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang