Diana P.O.V'Bagaimana caranya mendapatkan tanaman herbal, apa aku harus mencari sendiri di hutan? Ah, pasti sangat melelahkan, kotor dan sangat tak efisien'
" haaaa . . . . " aku menghela nafas panjang, saat ini aku sedang berada di perpustakaan, tidak melakukan apapun sih, hanya duduk-duduk saja, memikirkan bisnisku yang lama tertunda karena drama keluarga
Bisnis yang ku rencanakan sebelumnya, menjual obat mujarab untuk penyembuhan, dan menjadi kaya lalu pergi menjauhi kematian, hanya saja aku terlalu malas untuk pergi ke hutan untuk mencarinya,
Aku ingin menanamnya sendiri, tapi dimana ? Kediaman dutchy tak memiliki rumah kaca
" . . . Ah bodoh ! RUMAH KACA! itu dia !"
Haruskah aku meminta pada ayah? Sejak kapan aku memanggilnya ayah? Sejak orang itu terus menerus memaksaku tentunya, mana sudi aku sebenarnya, Heh tapi aku malas melihat muka buruknya setiap hari, singkat cerita seminggu yang lalu saat aku masih sakit, ayah terus menerus mendatangi ku dengan dalih memeriksa keadaanku padahal sebelumnya ia acuh tak acuh, aku selalu memanggilnya dengan sebutan 'duke' waktu itu, saat aku memintanya keluar kamar ia sama sekali tak bergeming, lalu tiba-tiba dia bilang ' kalau kau memanggilku ayah baru aku akan keluar' jelaslah aku tidak sudi saat itu jadi aku diam saja, tapi orang gila itu sama sekali tak keluar kamarku selama dua hari penuh membuatku jengkel sendiri, berakhirlah aku memanggilnya ayah
" ah Bodo ! Malah ngelantur kemana- mana ! Kapan kayanya kalau gini terus !!!"
Akupun dengan berat hati melangkahkan kakiku ke ruangan kerja ayah, sungguh aku tak percaya, dengan kedua kakiku sendiri aku datang untuk menemui orang menyebalkan itu untuk yang kedua kalinya
.
.Hem ? Kenapa ada kesatria asing didepan ruang kerja father ? Akupun menghampiri nox, kepala pelayan
" Nox apakah ayah ada tamu penting ?, kenapa banyak orang disini ?"
" Benar nona, apa anda ingin bertemu Duke ?" tanyanya
" Tadinya iya, tapi mungkin lain kali saja "
" Jangan begitu nona, Duke pasti akan meluangkan waktunya untuk nona, tubggu sebentar akan saya beritahukan pada Duke "
" E-eeh tidak per-" belum selesai aku berucap, Nox sudah memasuki ruangkan kerja ayah
Beberapa saat kemudian, nox keluar
" Silahkan masuk nona, Duke menanti "
' knock knock' aku mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan, disana terlihat ada orang lain, pakaiannya menunjukkan bahwa ia juga seorang bangsawan, ah biarkan !
" Ayah saya memberi salam" ucapku memberi salam, agak aneh memang berbicara sedikit casual dengannya
" Ada apa mencariku ? " tanyanya
" Ehm, bolehkah saya meminta sesuatu ?
" Tentu, katakan "
" Bolehkah saya memiliki sebuah rumah kaca?"
" Untuk apa?"
" Untuk menanam tanaman bolehkan ?"
" Ya, lakukan sesukamu, minta Nox untuk menyiapkannya"
" Terima kasih ayah ! " Ucapku tersenyum lebar, uh aku akan segera mendapatkan ladang emasku
" Apa kau senang ?" pertanyaan absurd nya kembali ditanyakan, kenapa sih tanya itu mulu?
" Tentu saja senang ayah !" yah, iyain aja
" Kemarilah" untuk apa heh?
Akupun mendekatinya, tanpa mengatakan apapun ayah mengangkatku dan mendaratkan ku dipangkuannya
" E-eh ? "" Aku telah memberikan yang kau minta, jadi kau harus membayarku "
Kedua alisku hampir menyentuh satu sama lain
' eh? apa yang dia maksud
" Tapi saya tak punya uang ayah"
Dia tidak membalas, dia mengetuk-ngetuk pipi sebelah kanannya dengan jari telunjuknya tapi apa maksudnya? apa aku disuruh membersihkan pipinya atau . . .
' . . . . . ! ?! Heiii ! ! ! KAU MEMINTAKU UNTUK MENCIUM PIPIMU HAAAAH ?! MANA SUDI !'
" Aku menantikan bayaranku, cepatlah aku harus kembali bekerja "
' ughh, gila
Mau tak mau
' cup ' aku mencium pipinya
Ah gila aku harus membasuh bibirku seribu kali nanti
Ayah tersenyum lebar toh aku tak peduli, akhirnya ia menurunkanku,
" Ayah terimakasih saya akan kembali kekamar" ' dan segera mencuci bibirku sampai bersih !'
" Ya hati-hati, jangan berlarian, bikin sakit mata" uh, terserah apa katamu lah
Akupun berbalik, saat hendak keluar, tamu ayah menatapku dengan mata emasnya yang berkilau seperti berlian, aku tersenyum dan sedikit membungkuk memberi salam, lalu berlalu pergi, ah ada yang salah, dikehidupanku sebelumnya aku tak pernah melihat mata seperti itu, sangat cantik, rasanya ingin ku congkel lalu kuletakkan dalam stoples
' aduh sudah gila ternyata aku
Diana P.O.V end
.
.
.Normal P.O.V
Diruangan kerja Duke
" Aku baru tau kau sangat menyayangi putri bungsumu duke " ujar seorang pria
"Mana ada ayah yang tak menyayangi anaknya"
_aduh minta ditabok author_
" Ya kau benar"
" Jadi, apa yang kau inginkan dengan mendatangiku langsung tanpa pemberitahuan sebelumnya pangeran mahkota ? "
Jadi orang itu adalah pangeran mahkota, Pangeran Lucian Mouritnious Albbaretta, kaisar masa depan kekaisaran Agria
"haa . . . Kau sangat tak suka basa basi terlebih dahulu ya"
" Saya tidak suka membuang waktu berharga saya" ucap Duke acuh tak acuh
Pembahasan mereka terjeda saat Diana masuk sebelumya, belum bisa disebut terjeda, mereka belum membahas apapun malah
.
._ To be Continued
26 February 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TAK INGIN DICINTAI LAGI
FantasyTime Travel Punten "Jan lupa Follow dan pencet bintangnya hehe • Tittle : I don't want to be loved anymore • Penulis : Angelina Rahma • Fantasy Sinopsis : Diana Alyana De' Fraincesenoir putri Duke Fraincesenoir telah dijatuhi hukuman mati diumurn...