Side Story ~ Gabriel ~ II

6.8K 1.1K 36
                                    

[ typo bertebaran ]

" Itu sejarah terbentuknya empat kekaisaran di benua ini, kau tak pernah membacanya ?"

Terdapat tanda tanya besar dalam kepalaku yang dipenuhi kekosongan

" Tidak, untuk apa aku membaca itu ?" Tanyaku

Diana mengerutkan alisnya

" Kau tak membacanya ?"

" Hm ! Aku lebih suka saat Mama membacakan buku bergambar untukku! " Jawabku antusias

" Begitu ya " Diana kembali fokus membaca buku

Wajahnya . . .

Mengapa begitu sedih ? Itu tidak seperti anak yang ku temui di rumah kaca

Pelayan yang bersama kami hanya mencengkram erat tangannya

Apakah aku mengganggu waktumu?

" Kelihatannya kamu sibuk disini, jadi aku permisi dulu " aku berdiri dari kursi

" Mm, Marry tolong antarkan Nona Gabriel " ucapnya

Diana sama sekali tak mengangkat wajahnya untuk melihat ku, apakah dia membenciku karena mengganggu waktu membacanya ?

Aku berjalan diikuti Maid yang sebelumnya menemani Diana

" Tolong arahkan ke aula" pintaku

" Ya Nona "

.
.

Kakak masih belum ada disini, hanya ada beberpa pelayan yang lalu lalang. Aku meminta Maid yang mengantarku untuk kembali mengerjakan tugasnya

Keuh, mengapa kakak lama sekali ! Ini sudah lebih dari dua puluh menit dan dia belum juga muncul

Aku imgin segera kembali ke penginapan, kurasa itu tidak terlalu jauh dari sini

Aku menyelinap menuju keluar mansion, jangan remehkan kemampuan ku, aku bisa pergi kemanapun tanpa diketahui orang lain !

Diluar sini masih banyak tumpukan salju yang menggunung, kalau aku tidak menggunakan alat sihir Diana, mungkin aku akan membeku disini.

Alat sihir . . . ? Astaga, aku lupa mengembalikannya ! Bagaimana ini ?

Tenang Gabriel, kau bisa mengembalikannya nanti jika bertemu kembali dengannya. Lagi pula ini sudah terlalu jauh dari rumah Diana

.

Ugh, ini sudah lebih dari satu jam aku berjalan, mengapa belum juga sampai ke punginapan ? Hanya ada hamparan salju yang luas didepanku. Apakah aku tersesat ?

Aku mulai merasa kedinginan disini, mungkin alat sihir itu rusak. Keuh, kakiku rasanya membeku

Pandanganku memburam, ayolah jangan tertidur disini, kau bisa mati membeku Gabriel

Aku terjatuh dan meringkuk memeluk diriku sendiri dan perlahan semuanya menggelap

.
.

Kepalaku sakit, dan aku haus

Aku mengerjapkan mata, yang pertama kali kulihat adalah atap yang terbuat dari kayu, dimana ini ?

Mengapa tangan dan mulutku ku terikat ? Aku mencoba untuk duduk, itu sulit dengan tangan yang terikat, namun aku akhirnya bisa melakukannya

Aku memandangi sekitar

Ada beberapa anak kecil dengan kondisi sama denganku

Apa ini penculikan ? Aku sedang diculik?

Aku ingin berteriak, tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Aku menangis, menjerit ketakutan

Langkah kaki mendekati ruangan ini, aku berpura-pura belum sadarkan diri dengan kembali terbaring di lantai dingin

AKU TAK INGIN DICINTAI LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang