𝐆𝐨𝐭 𝐚 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫

3.1K 177 19
                                    

1.... 2.... 3.... ✨Alohomora✨ Chapter baru

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Author pov

07 agustus

"Essie apa kau sudah mendapatkan surat mu?" Meggie memasuki kamar sang putri yang sebentar lagi akan bersekolah

"ahhh ibu bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk kamar k—" kesal Ester, "dan yeahh aku belum mendapatkannya, kemana burung hantu jelek itu membawa suratku" Ester mulai bergerutu

"maaf sayang—" titah Meggie, "kalau begitu, jika kau sudah mendapatkannya langsung beritahu aku atau ayahmu, okey?"

"kenapa aku harus memberitahu?" dengan nada yang menjengkelkan, Ester selalu merasa kalau dirinya sudah dewasa, dengan itu dia merasa kalau dia sudah bisa melakukan segalanya tanpa bantuan sang ayah atau ibu.

"astaga Ester, demi janggut merlin kau menjengkelkan sekali, kau itu masih kecil kalau kau tidak memberitahuku, dengan siapa kau akan pergi ke Diagon Alley?" sepertinya Meggie sudah kesal dengan putrinya yang sangat menjengkelkan, sama seperti ayahnya.

"okey", jawabnya singkat

---------------------

25 Agustus

Ester pov

Pagi yang cerah, aku baru saja ingin beranjak bangun setelah bergulat semalaman ditempat tidurku. Baru saja membuka mata ada yang mengetuk ngetuk jendela ku. ASTAGA AKHIRNYA BURUNG HANTU JELEK ITU DATANG MEMBAWA SURATKU, aku berteriak dalam hati, dan langsung berlari kearah jendela dan mengambil surat itu lalu memberikan sepotong roti untuk burung hantu yang mengantar kan suratku.

Belum merapihkan diri, bahkan masih dengan rambut singaku, aku langsung berlari kebawah menghampiri ibuku yang tengah menyiapkan sarapan,

"IBUUUUU LIHAT, I GOT IT" aku berteriak menuruni tangga, "lihat ibu akhirnya burung hantu jelek itu menghantarkannya, aku mendapatkannya, aku akan bersekolah, yaampun aku tidak percaya ini" aku sangat bersemangat hingga membuat ibuku bergeleng kepala melihat rasa antusiasku.

"bisa tidak kalau kau berlaku biasa saja? Kau memekakan telingaku" kesal ibuku padaku

Astaga sepertinya ibuku tidak mengerti dengan kesenanganku ini, menyebalkan harusnya aku memberitahu ayah bukan dia, sebelumnya aku mau bilang kalau ibuku memang seperti itu, yeahh tipikal wanita pureblood harus elegan, tapi aku berbeda dengannya, aku agak sembrono sama seperti ayahku hihi.

"maaf maaf, hmmm dimana ayah?" yeahh aku pasrah mengalah

"ayahmu sedang bersiap siap bekerja, dia masih diatas-" ibuku menggantung omongannya, dan beranjak dari dapur untuk pergi kekamar memanggil ayahku, "kau tunggulah disini aku akan memanggilnya" lanjutnya

"okey" yeahh hanya itu yang bisa ku jawab

Setelah menunggu beberpa menit akhirnya ayahku keluar, astaga dia sangat lama. Ketika melihatku yang masih berantakan ayahku langsung menghampiriku,

"astaga kau belum mandi? Gadis macam apa ini huhh?" ehee ayahku memang seperti itu, namun aku mengaggapnya asik tidak seperti ibu, boring zzzzz

"shut up—"sungguh kalau dia bukan ayahku aku sudah memukul kepalanya "bloody hell ayah kau sangat lambat" kesal ku padanya

"Oiii apa kau tidak tau aku harus bekerja huh? Lagipula aku bekerja untukmu bodoh", huhhh ayah sangat tidak mencerminkan seorang pureblood, tapi lebih baik begitu agar tidak terlalu formal kalau berbicara dengannya.

"oiii dia anakmu, bicaralah dengan sopan" sahut ibuku marah. Ibu memang sering memarahi ayah karena ia selalu bicara dengan katayang agak kasar pada anaknya, tapi dia tidak tahu kalau aku dan kakakku sangat menyukai karakter ayah kami.

Let Him Go || D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang