𝐋𝐮𝐜𝐢𝐮𝐬

582 72 9
                                    

Jajaja gue up lagi nih✌️ gabut bgt gue jadi yaudah lah yaa

🌻🌻🌻🌻🌻

Ester pov

Ternyata aku dibawa ke Malfoy Manor oleh para pelahap maut sialan yang menyedihkan ini, rasa takut semakin menyeruak karena mau tidak mau aku akan bertemu dengan Draco, secara ini kan rumahnya.

"cepat masuk anak bodoh" seorang pelahap maut mendorongku dengan kasar

"aku tidak bodoh, kau lah yang bodoh. Mau mau saja diperbudak oleh Voldy noseless" aku berucap sesukaku, jujur aku sama sekali tidak takut dengan Voldy walaupun kapan saja dia bisa membunuhku.

"beraninya kau" pelahap maut itu mengangkat tangannya hendak menamparku namun dihentikan oleh Bellatrix Lestrange.

"hentikan! Ingat dia bukan target kita, kalau dia mati Potter dan teman temannya tidak akan datang"

Aku hanya menatapnya malas. Melihat Bellatrix yang sepertinya sudah gila membuatku ingin muntah didepannya karena perbuatan kejinya terhadap Sirius dan orang tua Neville.

"ayo anak cantik ikut aku" ucap Bellatrix mengajakku entah kemana.

Ternyata dia membawaku kesebuah ruang tengah yang terdapat meja yang sangat panjang dan beberapa kursi mengelilingi meja tersebut. Suasana di Manor ini tidak seperti saat aku pertama kali datang kesini, disini gelap dan mencekam bahkan ada banyak pelahap maut disini.

"Lucius apa kau yakin dia tau keberadaan Potter?" Bellatrix menanyai Lucius.

"aku yakin Bella, aku sering melihat anak ini bersama Potter, Weasley dan teman mudbloodnya dan kalaupun dia tidak tau setidaknya dia bisa jadi umpan-" ucapnya lalu melirik kearahku "sekarang berikan dia padaku"

Aku berhadapan langsung dengan Lucius Malfoy, ayah dari Draco Malfoy orang yang pernah kucintai. Aku menghindari kontak mata dengannya, aku takut dia akan membaca fikiranku.

"dimana Potter?" dia mulai menginterogasiku.

"aku tidak tau" jawabku tak acuh

"jangan berbohong atau kau akan tau akibatnya"

"aku tidak tau" jawabku sekali lagi dengan penekanan disetiap kata yang ku keluarkan.

"panggil Draco" Lucius memerintah bibi Cissy untuk memanggil Draco, dan bibi Cissy pun berlalu pergi.

Draco pun muncul dengan ibunya. Matanya merah, tulang pipinya menonjol, tubuhnya bertambah jangkung dan kurus, dan pastinya kulitnya pucat.

"aku tau kau mencintai anakku, dengan itu kau tidak akan bisa bertemu dengannya lagi jika kau tidak mau memberi tau keberadaan teman temanmu itu"

Aku mendongak melihat wajah Lucius Malfoy dengan tatapan menantang.

"kenapa harus melibatkan dia disini? Belum cukup kau membuatnya menderita? Aku tau dia tidak pernah mencintaiku tapi setidaknya tunjukkan rasa sayangmu padanya karena hidupnya sangat menyedihkan dan dia tidak akan bisa mengeluarkan patronusnya, dan lagi dia tidak pernah berani menentangmu karena dia sangat menghormatimu"

Lucius menodongkan tongkatnya pada leherku dan berkata "tau apa kau tentang kasih sayang? Aku orang tuanya, aku lah yang mengerti dia"

"tentu aku tau, karena ayahku tidak menyedihkan seperti kau" ucapku sarkas padanya.

Lucius semakin dalam menodongkan tongkatnya pada leherku, aku hanya bisa meringis karena perbuatannya.

"ayahmu itu rendah. Bergaul dengan Weasley, mentoleransi muggle dan kau jangan pernah berharap dengan anakku karena sudah jelas aku tidak akan menerimamu"

"jangan pernah bicara kotor tentang ayahku" aku menggeram, mengatupkan gerahamku kuat kuat karena geram dengan perkataan Lucius yang menyedihkan ini.

"cukup! Aku muak dengan anak ini-" Lucius berucap lalu melepaskan tongkatnya pada leherku "Crucio" Lucius meluncurkan kutukan tak termaafkan padaku.

Aku mengerang merasakan sakit yang menjalar kesekujur tubuhku karena kutukan itu, rasanya aku kehilangan kendali dan fikiranku. Tersiksa, itulah yang kurasakan sekarang, kepala berdenyut, kaki melemas dan pandangan mengabur.

"hentikan, hentikan semua ini" itu suara yang familiar yang sering ku dengar.

Lucius menghentikan kutukannya dan menatap bingung pada anaknya dan bertanya "Draco?"

"aku hanya tidak mau dia mati dan Potter tidak akan datang kesini, itu akan membuat tugas sialan ini terus berlanjut"

"Wormtail bawa anak ini ke penjara bawah tanah" Lucius memerintah Pettigrew si tikus pengecut tidak berguna untuk membawaku.

Dia menarik kerah bajuku seakan akan aku makhluk yang menjijikkan padahal dia lebih menjijikkan.

"get your bloody hand off my neck" aku menyentak namun Pettigrew hanya menghiraukan, sebenarnya aku masih lemas karena kutukan sialan itu tapi bagaimanapun juga aku harus memberontak.

"ku bilang singkirkan tanganmu yang bau itu" jujur tangannya sangat bau dan menjijikkan, apa dia selalu bergaul diselokan dengan tikus lain makanya dia bau seperti ini?

"get off Pettigrew, biar aku yang membawanya" susul seseorang yang ternyata Draco.

Pettigrew pun pergi meninggalkan kami berdua, aku hanya menatapnya malas dan memutar bola mataku.

"jangan pernah memutar bola mata didepanku"

"apa hakmu?"

Dia seketika terdiam setelah mendengar pertanyaan yang sepertinya menyinggung, ya memang dia tidak ada hak lagi atas ku kan.

Tiba tiba Draco menyerbuku ke dinding membuat posisiku terjepit diantara kedua tangannya.

"kenapa kau perduli padaku? Kenapa kau tidak mau mendengarkan aku saat itu?"

"kau fikir aku akan mendengarkanmu setelah aku melihatmu berpelukan dengan wanita lain? Dan coba kau fikir apa aku suka melihatmu berpelukan dengan wanita selain aku?" aku berucap dengan nada tegas dan menyilangkan tangan didadaku.

"tapi kenapa kau memutuskan ku waktu itu?"

"ya karena aku marah padamu bukan berarti aku berhenti mencintaimu!"

"kau masih mencintaiku?" dia bertanya lalu hendak menyelipkan sehelai rambutku kebelakang telingaku tapi aku menepis tangannya, karena saat ini aku bukan miliknya lagi dan dia tidak bisa memperlakukanku seenaknya.

"itu dulu, saat aku masih bodoh" ucapku sarkas dan pergi meninggalkannya menuju bawah tanah.

Dia membuntutiku dari belakang, memastikan aku pergi keruangan yang benar yaitu penjara bawah tanah. Sesampainya disana, dia membuka kunci penjara itu. Yeah aku tidak berminat kabur karena heii aku baru saja terkena kutukan Cruciatus.

"tetaplah disini, mungkin beberapa hari lagi teman temanmu datang menyelamatkanmu"

Aku menatap tajam kearahnya lalu memalingkan pandanganku. Tidak hanya disitu, pandanganku menelisik kesetiap sudut penjara ini dan mendapati Luna Lovegood.

"Luna?" aku berucap.

"Ester? Kau ditangkap juga?"

"ya, dan kenapa kau bisa ada disini Luna?" kini aku yang menanyainya.

"aku tidak tau, aku ditangkap tanpa alasan"

"jangan takut Luna, aku yakin kita bisa keluar dari sini"

"coba tebak ada siapa lagi disini kecuali aku?" Luna berusaha tidak terlihat takut dan malah menghiburku.

"tidak tau, memangnya ada siapa?"

"mr. Olivander dan Griphook"











































Gue tau ini boring bgt tapi yaudah lah yaa bagian dari ceritanya juga kalo ga ada ini jadi ganyambung dong.

Masih ada sekitar 3 bab lagi buat sampe ending, yg sabar aja yaa keknya bakal lama up nya wakakak🤣

Gila baru aja kmrn gue ngucapin 4,6k eh skrg udah 5 k cepet bgt anjir😭

Let Him Go || D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang