Masih dalam rangka gabut makanya up siang siang😂
🌻🌻🌻🌻🌻
Author pov
Para pelahap maut mulai berdatangan ingin menyerbu Hogwarts namun profesor McGonaggall sudah memerintahkan untuk membuat benteng perlindungan dan mengaktifkan baju zirah untuk bertempur.
Ester, Harry, Ron dan Hermione berpisah. Ester sendirian pergi kedepan menemui anggota order, Harry mencari Horcrux yang sudah mereka ketahui yaitu diadem Rowena Ravenclaw, Hermione dan Ron ke Chamber of secret untuk mengambil taring basilisk dan menghancurkan piala Helga Hufflepuff.
Ester berlari tergesa gesa mencari keberadaan ayahnya, dia saat ini sangat takut karena tidak membawa tongkat sama sekali. Setelah mencari cari Ester akhirnya bertemu dengan ayahnya.
"Ayah" Ester memekik sambil berlari mendekati ayahnya.
Roger tau akan kedatangan putrinya yang diculik selama berbulan bulan langsung melebarkan tangannya hendak menangkap putri semata wayangnya. Ester berakhir dipelukan sang ayah, betapa dia merindukan ayahnya setelah berbulan bulan dikurung dipenjara Malfoy Manor.
Roger menarik diri dari pelukan anaknya, memandangnya khawatir lalu mengatakan sesuatu "Essie kau baik baik saja kan?" ucapnya seraya mengusap pipi Ester.
"aku baik baik saja ayah. Ayah jangan sedih, aku tidak pernah melihat ayah sedih seperti ini"
"ayah takut sayang, ayah takut kehilanganmu. Kau penerus ayah, penerus keluarga Wright termuda dan ayah tidak rela kehilangan putri ayah" ucap Roger getir menahan tangisnya didepan putrinya.
"aku tidak apa apa ayah, kau pernah bilang kalau aku wanita kuat kan"
"hehe ayah lupa kalau kau wanita kuat, oh iya ayah membawa tongkatmu" Roger menyerahkan tongkat Ester yang selalu dia bawa kemana mana saat Ester diculik.
"bagaimana ibu?" Ester bertanya.
"ibu khawatir padamu, ibu menyayangimu Essie"
Ester tersenyum mendengar pengakuan ayahnya tentang ibunya, tak bisa dipungkiri Ester merindukan ibunya walaupun terakhir kali bertemu mereka sedang bertengkar.
"ayah awas" Ester mendorong ayahnya yang hampir terkena kutukan oleh pelahap maut yang berhasil menerobos "sialan kau rasakan ini imperio, sekarang pergilah kesana dan lawanlah para pelahap maut itu" kutukan tak termaafkan keluar dari mulut Ester.
"Essie?" Roger terpaku melihat putrinya yang sangat heroik, Roger tau keadaan ini lah yang membuatnya meluncurkan mantra itu, mereka sedang berperang sekarang, mereka sedang bertaruh nyawa.
Para pelahap maut sudah berhasil menembus mantra pertahanan yang dibuat oleh para profesor. Dementor mulai masuk bertebaran, dan untungnya Aberfort datang dan meluncurkan mantra patronus agar dementor itu pergi.
Ester kebingungan melihat patronus Aberfort yang sangat terang, memori apa yang dipakai Aberfort sehingga patronusnya bisa seterang itu.
Setelah sekian menit mereka bergulat masing masing Ester memisahkan diri dari ayahnya utntuk mencari Hermione dan Ron.
"Essie berjanjilah pada ayah kalau kau akan baik baik saja" ucap Roger khawatir
"aku akan baik baik saja ayah"
Sebelum Ester pergi meninggalkan ayahnya, Roger sempat mencium kening putri kesayangannya. Tak butuh waktu yang lama Ester sudah berhasil menemukan Ron dan Hermione.
"Hermione, Ron kalian tidak apa apa?" tanya Ester terengah engah.
"kami baik Ester" jawab Ron
"dimana Harry? Kalian sudah bertemu dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Him Go || D.M
Fanfiction[PROSES REVISI] Esterlitha Wright, seorang gadis cantik kebanggaan Gryffindor. Paras cantiknya memang tak main main, tapi jangan pernah meremehkannya kalau ia sudah berada dipuncak kekesalannya, semua penyebab kekesalannya akan ia hancurkan begitu...