________________
Rei berguling-guling di ranjangnya. Selimut hangat dililitkan di tubuhnya dan dia bergelung seperti kepompong. Sesekali suara desahan bosan terdengar di bibirnya.
Karena tidak ada Kelas hari ini, Rei mengalami kebosanan. Dia tidak memiliki kegiatan apapun. Bisa saja dia menganggu Light dengan terus menelponnya, tapi dia tidak ingin mengganggu pendidikan seseorang. Karena sekarang masih jam Sekolah.
Rei kemudian bangun, tangannya bertumpu di bantal yang ada di pangkuannya. Tatapannya lurus keluar jendela Kamar.
Dia kembali melamunkan Light Yagami. Setelah dia mencari tau, ternyata nama sebenarnya Light adalah Raito. Tapi orang-orang terbiasa dengan memanggilnya Light. Light adalah bahasa Inggris dari nama Raito. Kedua nama itu memiliki arti yang sama, Cahaya.
Tapi yang membuatnya bingung, kanji untuk nama Raito ditulis Tsuki. Jadi, bagaimana Tsuki bisa menjadi Raito? Meskipun Rei orang Jepang asli, terkadang dia tidak mengerti beberapa kosakata bahasa Jepang.
Kanjinya ditulis Asahi Tsuki. Tapi cara penyebutannya adalah Yagami Raito.
Semakin dipikirkan semakin membingungkan. Mungkin nanti dia bisa bertanya pada Light langsung.
"Rei."
Pemuda itu mendongakkan kepalanya. Matanya disambut dengan pemandangan Kakaknya yang tengah bersandar di pintu sambil memegang soda. Tatapan Sei masih netral tapi ada sedikit keingintahuan disana.
"Apa?" jawab Rei pendek, dia bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Kakaknya itu.
Sei menyipitkan matanya saat melihat ketenangan alami Rei.
"Sejak kapan kau berteman dekat dengan seseorang?" tanya Sei dengan nada agak mengintimidasi.
Seringai main-main tumbuh di bibir yang lebih muda, mungkin ini hal ini bisa menghilangkan kebosanan yang dialami Rei.
"Aku selalu berteman dengan siapapun, Nii-sama."
Rei memutar bola matanya. Dia berjalan menghampiri kursi kecil di sudut ruangan, memungkinkan dia untuk lebih santai saat berbicara dengan Adiknya yang suka main-main itu.
"Aku tidak tahu kau suka bergaul dengan anak Polisi."
Perkataan itu menghantam pikiran Rei. Sampai sekarang dia masih tidak menyangka kalau Kira adalah seorang Putra seorang Polisi, bahkan seorang Pemimpin langsung. Seharusnya Rei bisa menebak saat melihat tingkah laku Light yang begitu sopan dan tenang. Topeng Light Yagami itu terlalu sempurna, jadi tentu saja Orangtua biasa tidak dapat membuat Light menyembunyikan sifatnya sedemikian rupa.
Sedikit saja Topengnya tergelincir, maka Light akan dicurigai dan itu sangat berbahaya bagi identitasnya. Topeng itu juga pasti sudah dipoles bertahun-tahun agar bisa sesempurna sekarang.
Rei mengembalikan fokus pada hal saat ini. Dia tidak mau sampai Kakaknya curiga, hal terakhir yang diinginkannya adalah Keluarganya ikut campur dalam kegilaan yang dilakukan olehnya.
"Aku tidak tahu kalau dia anak Polisi, Light tidak pernah membicarakan Keluarganya."
Sei menatap heran kearahnya. Mungkin saja Kakaknya itu sudah tau kalau Rei berbohong. Sei memiliki semacam kemampuan untuk mengetahui kebohongan seseorang. Bahkan jika orang itu adalah pembohong ulung, pasti selalu ada tanda-tanda yang tertinggal pada pikiran Sei.
"Terserah."
Sei mengangkat bahu tidak peduli. Dia bangun lalu berjalan ke arah pintu berniat untuk keluar. Sei seharusnya tau kalau Adiknya sedikit berbohong tapi menyembunyikan perasaan itu. Entah apa yang dipikirkan olehnya, semoga saja itu bukan hal yang buruk bagi Rei maupun Light.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Way [✓]
FanfictionDia hanya Pemuda biasa dengan selera humor rendahan. Hampir semua hal sepele dapat ditertawakan olehnya. Hingga dia tidak pernah tau harus tertawa atau menangis saat tertarik pada seorang pembunuh yang bersembunyi dalam kedok keadilan. Spoiler untuk...