Camera Surveillance

127 27 4
                                    

_______________

L berjongkok di kursinya sambil memainkan remote televisi. Disampingnya Chief Yagami tengah duduk dengan gelisah, seolah takut apa yang akan dilihatnya sekarang. L tak menyalahkannya, pasti cukup frustasi saat Keluarganya dicurigai sebagai tersangka Kira.

Di ruangan lain, Detektif yang tersisa tengah memeriksa kediaman Rumah Wakil Direktur Kitamura. L sudah menginstruksikan untuk jangan masuk keruangan ini sampai menurutnya tidak ada yang mencurigakan. Bagaimanapun, L harus menjaga privasi Keluarga seseorang.

Kamera akhirnya dinyalakan.

L akan mengantisipasi apapun yang dilihatnya. Detail sedikit apapun tidak akan dilewatkan olehnya.

Kamera menunjukkan bawah tangga dengan pintu yang ada di depan. Saat ini, Rumah Yagami tengah kosong. Tapi, menurut Chief Yagami, Putranya akan segera pulang dari Sekolah.

Dan memang benar, beberapa menit kemudian pintu depan terbuka. Sesosok Remaja bersurai coklat masuk ke Rumah setelah mengucapkan salam. L tidak bisa melihat wajahnya karena kamera tidak mengarah ke wajahnya.

L mengalihkan pandangan ke sudut lain. Kini dia melihat Remaja yang akan masuk ke Kamar. Untuk seseorang yang akan masuk ke kamarnya, terlalu mencurigakan terdiam di depan pintu beberapa detik lebih lama.

Mungkinkah dia mencurigai sesuatu?

Ah...mungkin terlalu berlebihan, tugas Watari tidak pernah gagal.

Putra Yagami masuk ke Kamarnya, lalu melempar acak tasnya. Setelah itu, dia berbaring di ranjangnya menghadap ke kamera. Kini seluruh penampilan Yagami yang lebih muda terlihat jelas oleh L.

Harus L akui, Light itu tampan untuk seorang Pria. L tidak peduli pada penampilan, tapi untuk kali ini dia tidak dapat mengalihkan pandangannya dari wajah tampan cenderung cantik milik Yagami muda.

Tapi, ada hal lain...

Sesaat setelah L melihat tatapan netral Light. Insting Detektif miliknya memberontak seolah memberitahu kalau Putra Soichiro Yagami adalah Kira. Itu memang terdengar terlalu cepat, tapi biasanya instingnya tidak pernah salah. Banyak bukti yang terjadi di kehidupan Detektifnya. Selain kejeniusan, L juga menggunakan insting untuk menyelesaikan Kasus. Meskipun begitu, banyak hal yang harus diselidiki L. Sudah pasti Penyidik lain tidak akan percaya padanya.

Untuk saat ini, L akan memperhatikan tingkah Light.

Light berbaring beberapa menit hingga dia bangun dan menuju Kamar mandi. L mengubah fokus televisi lagi. Sesungguhnya dia tidak ingin melakukan ini, tapi bisa saja ada petunjuk yang ditinggalkan Remaja itu. Tapi, L harus mengakui jika Light memang Kira, dia tidak akan membuat kecerobohan dengan meninggalkan petunjuk.

L memang tidak mengenal Light secara pribadi, tapi dari segala perbuatan Kira selama ini, dia bisa menyimpulkan kalau Kira sangat berhati-hati. Makanya, jika Light memang Kira, dia pasti tidak semudah itu meninggalkan petunjuk.

Tapi, itu berarti Light sudah mengetahui keberadaan Kamera. Bagi orang lain tingkah Light itu normal, tapi ada sesuatu yang mencurigakan tentang tingkahnya. Salahkanlah insting Detektifnya.

Light keluar dari Kamar mandi, mengganti pakaian dan keluar dari Kamarnya. Sangat jelas Light akan pergi keluar. Entah apa yang akan dilakukannya. Mungkin saja Light mencoba menyusun rencana tentang Kamera itu. Tapi bisa jadi Light memang memiliki urusan diluar. L belum sepenuhnya yakin tentang Light yang mengetahui keberadaan Kamera di Rumahnya.

Light keluar dari Rumahnya, meninggalkan L dengan antisipasi yang tak tertahankan. Sudah sejak lama L tidak merasa antusias pada sebuah Kasus. Kasus yang ditanganinya akhir-akhir ini sangat membosankan karena mudah dipecahkan. Tersangka selalu ceroboh meninggalkan banyak bukti, L adalah Detektif veteran, hanya dengan beberapa bukti dapat membawa L ke ke inti sebuah Kasus. Dan segera menjebloskan Kriminal ke jeruji besi.

Another Way [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang