___________
Keesokan harinya Light kembali duduk di mobil mewah L. Light sudah memutuskan untuk membantu penyelidikan secepatnya. Maka dari itu, L segera membawa Light ke markas besar.
Perjalanan diisi dengan keheningan yang menenangkan. Meskipun keduanya tampak sangat berbeda, tapi mereka memiliki beberapa kesamaan. Light mulai merasa kalau perkataan Naomi Misora waktu itu memang sedikit benar.
Mobil itu berhenti di sebuah hotel mewah. Awalnya Light berpikir markas besar akan terdapat di sebuah tempat tersembunyi. Tapi itu adalah ide yang bagus juga, tidak akan ada yang menyangka sebuah kamar hotel adalah sebuah markas khusus penangkapan Kira.
Setelah diinstruksikan L, Light dan Pria tua di depan—mungkin Watari, akan duluan masuk ke hotel dan L akan menyusul setelah keduanya sampai di lantai yang ditentukan.
Secara khusus Light tidak pernah memikirkan bagaimana penampilan L maupun Watari. Remaja itu lebih tertarik pada pikiran jenius Detektif itu yang mampu menyelesaikan kasus tersulit sekalipun. Meskipun begitu, Light pernah sekali membayangkan penampilan L sebagai Pria normal lainnya, hanya saja ditambah dengan kehidupan ganda, di satu sisi ia adalah Pria karyawan biasa dan disisi lain ia adalah Detektif terkenal.
Tidak menyangka L ternyata adalah Pria introvert. Pria itu seperti tidak pernah tidur sepanjang hidupnya, kantung matanya begitu tebal dan kulitnya sangat pucat seolah tidak pernah terkena matahari. Watari juga cukup mengejutkan Light. Tidak akan ada yang menyangka lelaki tua yang bahkan sudah beruban itu adalah asisten Detektif terkenal.
Lamunanya buyar tatkala mendengar dentangan lift yang terbuka. Watari masuk duluan dan diikuti Light. Suasana di dalam agak canggung karena Light tidak tahu apakah harus tetap diam atau berbasa-basi sekedar untuk kesopanan.
Tanpa perlu berpikir panjang, lift terbuka dan Watari langsung keluar. Light hanya menghela nafas dan mengikuti dari belakang. L juga pasti sudah masuk ke hotel sekarang.
Mereka berjalan sebentar hingga sampai di sebuah Kamar. Watari mengetuk pintu beberapa kali hingga ada balasan dari dalam. Pintunya terbuka dan menampakan orang yang samar-samar diingat Light saat masih kecil.
"Ah...kalian sudah sampai, ayo masuklah."
Tidak seperti tadi, Watari sedikit menyingkir dan mengisyaratkan agar Light yang masuk duluan. Remaja itu hanya mengangguk dan masuk kedalam kamar. Setelah pintu tertutup, seseorang berjalan—berlari—menuju Light dan menatapnya dengan begitu semangat.
"Halo, Light. Namaku adalah Matsuda Touta. Aku sudah sering mendengar tentangmu, senang bisa bekerja sama."
Tingkahnya yang begitu bersemangat dan suara yang begitu keras sama sekali tidak mencerminkan Polisi. Tidak masalah bersikap bersemangat, tapi jika terlalu berlebihan akan sangat buruk jika ada kasus nanti.
Semua orang disana memperkenalkan diri. Beberapa dari mereka sudah pernah dikenalnya. Mereka tahu seperti apa otak dan bakat Light, jadi tak akan ada omong kosong tentang Remaja yang tidak seharusnya menangani kasus besar.
"Namaku Yagami Light, senang bertemu kalian. Untuk kedepannya, tolong bimbingannya." Light membungkukkan badannya lalu tersenyum simpul.
Mereka mambalas senyuman. Saat Light akan duduk, pintu kembali diketuk. Salah satu Polisi yang terdekat membukakan pintu dan L masuk dengan tingkah biasanya.
L mengamati mereka sejenak, lalu berjalan menuju kursi yang berada di depan layar besar.
"Kalian sudah saling mengenal, 'kan? Kalau begitu, ayo kita langsung saja. Dan Light-kun, kau harus memanggilku Ryuzaki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Way [✓]
FanficDia hanya Pemuda biasa dengan selera humor rendahan. Hampir semua hal sepele dapat ditertawakan olehnya. Hingga dia tidak pernah tau harus tertawa atau menangis saat tertarik pada seorang pembunuh yang bersembunyi dalam kedok keadilan. Spoiler untuk...