Dialog disini mungkin agak membingungkan. Tapi intinya ini sesuai canon, jadi kalo ada yang gak ngerti, inget-inget aja yang ada di anime, part ini hampir sama semuanya.
Detektif Terbaik = Pikiran Light
Detektif Terbaik = Pikiran LPOV Orang ketiga
_________
Ini adalah hari pertama Kuliah. Light mengharapkan sesuatu dari Detektif yang kini Kuliah di Kampus yang sama dengannya. Semalam dia tidak bisa tidur karena mengantisipasi apa yang akan dilakukan L. Light hampir 50% yakin L Kuliah disini bukan tanpa alasan. Detektif itu pasti menginginkan sesuatu dan akan sangat kasar jika Light tidak melayaninya.
Seharusnya Light mengharapkan ini terjadi. L terkenal bukan hanya kejeniusannya, tapi karena sikap eksentriknya dalam menyelesaikan sebuah kasus. Pagi-pagi sekali, L menghampirinya dan mengajaknya bermain tenis. Mendengar hal itu, Light hanya bisa bertanya-tanya dalam hati.
Apa yang di dapat L dari permainan ini?
Maka, saat istirahat tiba, mereka bergegas ke lapangan khusus disana. Universitas itu menyediakan banyak lapangan untuk olahraga apapun.
"Tapi, aku terkejut Ryuga. Tak pernah kusangka kau mengajakku bermain tenis untuk saling mengenal."
Light mengobrak-abrik tasnya hingga menemukan raketnya. L berada di sampingnya, masih dengan pakaian yang sama seperti kemarin. Pria itu bahkan tidak repot-repot mengganti pakaiannya untuk olahraga.
"Ada masalah?"
Sebenarnya L tidak benar-benar berharap mendapat sesuatu dari permainan ini. Dia teringat dengan deskripsi Light yang ternyata juara olahraga tenis saat
Junior High School, maka L langsung berpikir untuk menantang Light dalam permainan yang lumayan dikuasainya ini."Tidak. Tapi, apa kau sudah tahu kemampuanku?"
"Tidak masalah, Yagami-kun. Aku dulu juara Inggris Junior."
Melihat dari penampilannya, sudah jelas kalau L adalah orang luar. Bahasa Jepangnya sempurna tanpa aksen. Detektif itu pasti sudah berkeliling dunia untuk menyelesaikan kasus. Sangat tidak lucu jika Detektif terhebat sedunia tidak bisa beberapa bahasa dunia. Jika Light adalah orang bodoh, dia akan langsung menuliskan nama Hideki Ryuga di Death Note, otomatis wajah aktor terkenal itu yang akan muncul di pikirannya dan itu adalah kesalahan yang sangat fatal. Light akan langsung dicurigai.
Jika kutanya apakah dia orang Inggris, mungkinkah dia curiga padaku?
Baiklah, akan kucoba.
"Ryuga, kau tumbuh di Inggris?"
"Aku tinggal di Inggris lima tahun, tapi jangan khawatir, tidak ada yang bisa menguak identitas L disana."
Light memutar matanya malas dan bergumam dalam hati, "Oh begitu..."
Mereka menunggu beberapa saat hingga Mahasiswa yang sedang bermain selesai. Tak butuh waktu lama, L dan Light sudah berada dalam wilayah masing-masing.
"Kita harus menang set pertama atau keenam gamenya, oke?"
"Baiklah."
L memantulkan bolanya. Pikirannya mengembara ke Remaja tertentu yang kini menjadi lawannya. Ekspresi Light cukup serius, L hanya kecewa karena masih belum bisa membaca raut wajahnya.
Bola itu dipantukan beberapa saat.
Ini memang pertandingan persahabatan. Ini bukan untuk menentukan Light adalah Kira. Tapi...Kira benci kekalahan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Way [✓]
FanfictionDia hanya Pemuda biasa dengan selera humor rendahan. Hampir semua hal sepele dapat ditertawakan olehnya. Hingga dia tidak pernah tau harus tertawa atau menangis saat tertarik pada seorang pembunuh yang bersembunyi dalam kedok keadilan. Spoiler untuk...