52

1.3K 205 63
                                    



ciee kangen ya?
yahahaha
vote dulu deh
udah?






















Enjoy~

Hari yang tidak ditunggu-tunggu Jennie pun tiba, hari dimana pernikahan pria yang masih ia cintai itu akan dilaksanakan. Ia sedikit menyesali keputusannya untuk kembali ke Indonesia.

'Tok tok tok'

"Jennie? ayo siap-siap sayang. Mama tunggu di bawah yaa..." Itu Jessica.

"Iyaaa Ma," Balas Jennie. setelah itu terdengar suara jejak kaki Jessica yang berjalan menjauh dari depan kamarnya.

Ia menyibakkan selimut tebalnya, mengubah posisi menjadi duduk, mengumpulkan nyawanya sejenak lalu beranjak dari kasur kesayangannya.

Semua begitu cepat berlalu, bahkan Jennie tidak siap melewatinya begitu saja.

Gadis itu menghembuskan napasnya seolah-olah membuang semua beban pikiran. Mencoba untuk melepaskan semuanya.

"Ngga semudah yang gue pikirin."
"Semuanya terlalu berat." Ia menunduk, air matanya mulai menetes.

Hari yang seharusnya lebih baik dari sebelumnya justru semakin kacau.

Ia bahkan terus bertanya-tanya, sampai kapan nama pria itu terus melekat di hatinya.

Kedua telapak tangan itu mengusap air mata, "Jangan menghindar, jalani seperti biasa. Dunia lo cuma milik lo sendiri, jangan pernah hancurin dunia lo sendiri karena orang lain yang bahkan ngga peduli sama dunia lo," Ucapnya pada pantulan dirinya di cermin.

Jennie tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Setelah itu ia mulai bersiap-siap karena tidak mau membuang-buang waktu dan membuat orang tuanya menunggu.

Setelah itu ia mulai bersiap-siap karena tidak mau membuang-buang waktu dan membuat orang tuanya menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jennie berjalan keluar kamarnya ketika sebuah gaun putih selutut itu sudah membaluti tubuhnya. Dengan sebuah anting mutiara yang bergantung pada telinganya menambah kesan elegan pada dirinya. Sebuah tas kecil berwarna putih berada di genggamannya, dan heels tinggi agar dirinya terlihat lebih tinggi.

"You look gorgeous," Puji sang ibu sambil tersenyum kagum ketika mendapati putrinya berdiri tepat di hadapannya.

Namun senyuman itu pudar ketika mata Jessica menatap mata Jennie. Ia mengerutkan dahinya, "Are you crying?"

Jennie menggelengkan kepalanya untuk membantah pertanyaan tersebut.

Jessica menghela napasnya, ia menarik sang putri ke dalam dekapannya, "Anak cantik Mama, jangan sedih-sedih terus yaa. Mama tau selama ini kamu nahan semua itu sendiri, Mama-Papa ngga pernah ada untuk Jennie. Maafin Mama. Kamu anak yang kuat, Mama tau itu."

•Entrusted• [Mark Tuan]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang