12

2.9K 331 6
                                    






Vote and give me a comment for next chapter.
Thankyou~














"MARKKKK!!!!" Teriak Jennie ketika keluar kamar.

Gadis itu melihat Mark yang masih berbaring di sofa lengkap dengan bantal dan selimutnya.

"YAAMPUN MASIH NGEBO!! WOI BANGUN UDA JAM 7, ASTAGA DRAGON KITA TELAT WOI! MANA HARI SENIN LAGI." Jennie menggoyang-goyangkan tubuh pria itu agar terbangun.

Namun tak ada reaksi dari Mark, "Jangan-jangan mati?!" Jennie memelototkan matanya.

"Markkk!!! Bangunnn." Jennie menyubit dan sesekali memukul pipi Mark.

Mark perlahan membuka matanya, ia mendapati Jennie dihadapannya yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Mark terbangun, lalu pria itu mengubah posisinya menjadi duduk. Mark menatap Jennie dengan tatapan kosong khas bangun tidur.

"Yeuu, malah bengong! UDA JAM 7 NOH!" Ujar Jennie. Namun Mark dengan santai menganggukkan kepalanya untuk merespon Jennie.

"Hp gue di kamar.... pantes aja gada suara alarm." Mark beranjak dari sofa, melangkahkan kaki menuju kamarnya.

Langkahnya terhenti, "Bentar, gue tidur di luar?!" Tanya Mark membalikkan badannya menghadap Jennie yang sudah duduk di sofa.

"I—iya." Jawab Jennie terbata-bata karena ia tiba-tiba ingat kejadian tadi malam, dimana Mark tertidur lalu memeluk pinggangnya.

Setelah itu Mark tersenyum tanpa sebab terhadap Jennie, entah apa maksud pria itu. Lalu Mark kembali melanjutkan langkahnya.






Jennie masih mematung, sampai ia lupa apa yang harus dia lakukan, "Sialan, gue lupa mau buat sarapan huaaaaaaaa!!" Gadis itu langsung berlari menuju dapur.

Ia mengambil beberapa helai roti tawar da mengoleskannya selai strawberry dan nanas. Tak lupa ia membuat dua gelas susu putih, tentu saja untuk dirinya dan Mark. Hanya saja gadis itu ingin membalas kebaikan Mark yang sesekali menyiapkannya sarapan.




Tak membutuhkan waktu lama untuk pria tampan itu mandi dan mempersiapkan diri ke sekolah. Kini Mark sudah berada di meja makan sambil menikmati sarapan yang sudah disiapkan oleh Jennie yang kini makan dengan tergesa-gesa.

"Pelan-pelan... uda telat juga," Ucap Mark pada Jennie sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.25.

"Yakan setidaknya usaha biar ga makin telat! Gimana sih lo."

Jennie yang sangat tergesa-gesa memakan rotinya, tetapi roti milik Mark lebih dulu habis.

Pria itu beranjak dari meja makan dan menuju kamarnya, setelah itu ia kembali ke dapur menghampiri Jennie.

Mark sudah lengkap dengan tas sekolahnya dan bomber biru langit berpadu putih menutupi seragam putihnya. Tak lupa ponselnya yang bertautan dengan powerbank, ia simpan pada kantong celana abu-abu'nya.


Jennie membuka ponselnya, namun Mark lebih dulu merebutnya, "Berangkat sama gue, gausa pake gojek."

"Ta—tapi—" Mark memotong ucapan Jennie, "Uda jam segini, gada yang bakal liat elah."

•Entrusted• [Mark Tuan]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang