Makin sini makin sepi ya bund.Enjoyy~~
"Ayoo sini Tante bantuin masukin barangnya." Dorine membawa salah satu tas milik Jennie ketika Jessica dan Mini berpamitan.
Namun Jennie mengambil kembali tas tersebut, "Ngga usah repot-repot Tante. Jennie bisa sendiri kok."
"Yaudah kamu taruh dulu barangnya di kamar. Oh iya, kamar kamu di depan kamar Mark yah."
"Iyaa Tante."
"Ngomong-ngomong, Mark mana?" Tanya Jennie karena sedari tadi hanya Dorine yang menyambut mereka, sedangkan Raymond sedang berada di kantor."Mark tadi sore keluar, katanya pergi main sama temen-temen. Coba kamu telfon gih. Tante ke dapur dulu."
Jennie mengangguk dan bergegas menuju kamarnya.
Semenjak perdebatan mereka sore tadi, pria itu bahkan tidak ada menghubungi Jennie atau mengirim pesan sepatah katapun.
Jennie melihat jam di ponselnya. Disana menunjukkan pukul 21 lebih beberapa menit.
Gadis itu membereskan beberapa barang bawaannya yang tidak terlalu banyak karena ia akan menginap disini hanya selama tiga hari. Tidak sepertu beberapa saat yang lalu sehingga ia harus menggeret kopernya.
"Telfon ngga yaa..." Jennie memandangi layar ponselnya dimana tertera sebuah kontak bernama My Boyfried<3.
Jennie berdecak ketika menyadari nama kontak yang sebelumnya ia ubah menjadi Mark berubah lagi seperti sebelumnya. Tiada lain perlakunya adalah Mark sendiri.
Akhirnya Jennie memutuskan untuk menelfon pria itu.
"Halo," Sapa pria itu. Tidak butuh waktu lama untuknya mengangkat telfon dari Jennie.
"Dimana?" Tanya Jennie mencoba untuk sedatar mungkin.
"Rumah Bambam sayang..."
"Ngapain?"
"Mabar."
"Yauda."
Terdengar suara kekehan dari sana, pria itu tertawa, "Kenapa? Hm? Mau apa? Martabak? Ice cream? Bakso? Seblak?"
"Ngga."
"Tunggu yaa bentar lagi pulang."
"Loh—kok?—." Jennie belum menyekesaikan kalimatnya namun Mark lebih dulu memutuskan panggilan tersebut.
Jennie berdecak kesal dan melempar ponselnya ke atas kasur.
Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan menyusul Dorine ke dapur.
"Tante buat apa?"
Dorine yang sedang mengatur suhu oven langsung menoleh, "Buat cake. Pas itu Tante pernah buat untuk Mama kamu tapi pas Mark anterin ke rumah katanya kalian ngga ada di rumah."
Jennie berpikir keras, "Hah? Kapan?"
"Pas kamu di bawa ke dokter karena luka waktu itu..."
"Ohhh ituuu... hehe sayang banget, padahal cakenya keliatan enak banget nih."
"Iyaadong makanya sering-sering kesini."
Jennie dan Dorine menoleh berasamaan, ternyata Mark. Pria itu baru pulang, bisa dilihat bomber hitan yang masih melekat di tubuhnya.
"Tumbe pulang cepet," Ujar Dorine.
"Yakan barusan abis di telfon Jennie." Mark berjalan mendekat ke arah gadis itu dan langsung merangkulnya dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Entrusted• [Mark Tuan]✔️
Fanfiction»»--✧༺♥༻♡༺♡༻✧--«« Tentang Jennie yang dititip oleh orangtuanya pada anak teman mereka, Mark Tuan selama 5 bulan. Dan ternyata dia adalah kakak kelasnya yang baru saja kembali dari Los Angeles. Akankah Jennie kuat menghadapi sikap Pria itu? »»--✧༺♥༻♡...