29

2.3K 365 65
                                    











Jangan lupa votement sahabat~














Setelah beberapa hari, sikap Mark masih menjadi tanda tanya pada Jennie.

Pria itu lebih banyak diam dari biasanya.

Walaupun mereka tetap berbicara, namun Mark tidak seperti biasanya.

Seperti apa yang dikatakan Jackson, Jennie bertekad untuk bertanya pada Mark.

Jennie menuju kamar Mark, semoga pria itu belum tertidur.

Namun sayangnya, ketika Jennie masuk ke sana Mark sudah terlelap.

Ketika Jennie hendak keluar, "Non... Maafin gue!!" Seru Mark yang masih tertidur.

Jennie membalikkan badannya untuk melihat Mark, raut wajah pria itu menjadi khawatir dan wajahnya dipenuhi oleh keringat.

"Mark, lo mimpi buruk..?" Jennie mencoba mendekati Mark.

"Mark... Mark bangun." Jennie mencoba untuk menyadarkan pria itu dari mimpi buruknya.


Mark langsung membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk. Melihat Jennie yang berada di hadapannya pria itu langsung memeluk Jennie.

Dan tentu saja gadis itu terkejut, "Ma—mark.. lo kenapa?"


"Biarin gini dulu," Ucap Mark.


Jennie bisa merasakan napas Mark yang masih tidak stabil karena pria itu menyembunyikan wajahnya tepat di leher milik Jennie.




Jennie merenggangkan pelukan Mark padanya, "Nih minum dulu." Gadis itu memberikan segelas air putih yang biasa Mark sediakan di nakas samping kasurnya.



"Lo gapapa'kan?" Tanya Jennie.


"Gapapa."



"Gue pikir lo kesurupan," Ujar Jennie.



Mark hanya terdiam melamun dan mengingat isi dari mimpinya.



"Yaudah gue ke kamar dulu," Pamit Jennie lalu beranjak dari kasur king size milik Mark.


Namun dengan cepat pria itu menahan lengan Jennie, "Lo tidur disini aja, temenin gue." Ucapan Mark sukses membuat Jennie mengerutkan alisnya.


"DIH?! PAAN LO? GAMAU...!" Seru Jennie.



Saat akan kembali melangkah lengan gadis itu kembali di tarik oleh Mark dengan kencang dan menyebabkan gadis itu terduduk kembali di atas kasur.


Tanpa aba-aba Mark langsung membaringkan Jennie yang sudah tidak bisa berkutik lagi.


Dengan lengannya yang panjang Mark memeluk Jennie yang berada di sampingnya dan seolah-olah mengunci gadis itu agar tidak melarikan diri.



"Janji ga bakal ngapa-ngapain," Ucap Mark lalu menenggelamkan wajahnya pada leher gadis itu dan tak lupa dengan lengannya yang masih setia memeluk erat tubuh Jennie yang mungil itu.



•Entrusted• [Mark Tuan]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang