3

3.6K 416 9
                                    


Don't forget to vote and comment!

"Apartemen?" Tanya Jennie sesampai didepan sebuah gedung Apartemen.

"Iya, kamu tinggal di Apartemen sama anaknya Tante Dorine. Soalnya rumah mereka yang belum sempat dibersihin."

Jennie dan kedua Orangtua-nya memasuki gedung Apartemen mewah itu. Dan menuju Apartemen nomor 93.

Sesampai disana Jessica memencet bel dan tak lama keluarlah Dorine, sahabat lama Jessica. Dan sangat kebetulan suami mereka juga sering melakukan kerja-sama antar perusahaan.

"Haii!! Apa kabar? Aduhh Jennie makin cantik aja. Masuk yuk," Sapa Dorine dengan ramah.

"Baik kok."

"Hehe, makasi Tante."

Mereka duduk di ruang tamu sekaligur ruang TV Apartemen ini.

"Wihh makin ganteng aja lo!" Puji Raymond, suami Dorine pada Mino.

"Hahahha lo keliatan makin muda, kalo gitu mah!"

"Hahaha sa ae lo."

Jennie hanya diam dan sesekali tersenyum untuk merespon percakapan mereka. Ia bingung, karena sejak tadi ia tak melihat anak dari Dorine. Ia juga tak tau apakah anak Dorine lelaki atau perempuan. Walaupun Jennie sering bertemu Dorine karena Dorine sering berkunjung ke rumahnya beberapa tahun yang lalu dengan seorang diri atau terkadang dengan Raymond. Jennie sangat berharap jika anak Dorine itu perempuan, benar-benar gila jika anak Dorine yang akan tinggal bersamanya adalah seorang laki-laki.

"Ngomong ngomong, anak lo mana?" Tanya Jessica pada Dorine. Pertanyaan itu sangat mewakili Jennie yang terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"YI EN!! KOK LAMA BANGET?? CEPET KELUAR!" Dorine memanggil anaknya yang tak kunjung keluar, hal itu membuat Jennie menghela napas lega. 'YI EN' bukankah itu terdengar seperti nama perempuan?


Namun sayangnya, "Sorry, made you wait so long," Ucap seorang lelaki muda yang baru saja keluar dari sebuah kamar.

Namun sayangnya, "Sorry, made you wait so long," Ucap seorang lelaki muda yang baru saja keluar dari sebuah kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan Mommy, uda berapa kali dibilangin juga, gausa manggil gitu! Kek cewe tau ga." Lanjut lelaki itu.

"Makanya gausa lama!" balas Dorine pada putranya.

"Wihh Mark, makin ganteng aja! Tinggi pula." Puji Mino.

"Ahaha thankyou, Om." Balas Mark sambil tersenyum tak lupa ia menyalami Mino dan Jessica.

Jennie hanya mematung dan berguman dalam hati, "Jangan bilang dia yang bakal tinggal sama gue?! Tapi bentar, Papa manggil dia Mark? Kek ga asing."

"Udah, gausa dipuji gitu! Nanti dia makin geer," Ujar Raymond.

"Ah Daddy, gausa iri sama muka Mark yang ganteng ini dong." Mark menunjuk mukanya dengan jari telunjuknya.

•Entrusted• [Mark Tuan]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang