•Entrusted• [Mark Tuan]✔️

38

Halo gaess!!!
Long time no see hiks.
Maap banget nih yaa, Author dari kemarin sibuk banget ga sempat update soalnya ada acara keluarga terus MPLS juga hiks...

Sebagai permohonan maapnya aku ga double update, tapi TRIPLE UPDATE HUHUUUU!!

Jangan lupa untuk selalu vote dan komen yang banyak supaya Author semangat pake 45 untuk double double update dan sering sering update!

Ok, enjoyyyy~~

Di sebuah sekolah terdapat lapangan basket yang hanya mendapat pencahayaan dari beberapa lampu disana dan ada lima pria yang duduk di tribune dengan keringat yang membasahi tubuh mereka.

"Nongkrong kuy," Ajak Jackson.

"Ga ah, mau ke rumah doi dulu," Balas Mark.

"Kalian?" Tanya Jackson pada Jinyoung, Jaebum, dan Youngjae.

"Lain kali aja deh," Ujar Jinyoung.

"Yeuu ga asik lo pada! Yaudah gue ajakin Lia aja." Jackson membuka ponselnya dan mengetik sesuatu disana.

"Lah, bukannya kemarin sama si Yuqi?" Tanya Youngjae.

"Dah putus," Balas Jackson santai.

Teman-temannya hanya menggelengkan kepala akibat kelakuan Jackson yang selalu mengganti pasangan seperti mengganti pakaian.

"Yodah ah, gue duluan!" Pamit Mark lalu berjalan ke parkiran.

Pria itu mengendarai mobil BMW hitamnya menuju sebuah Indomaret yang berada sedikit jauh dari sekolahnya.

Ia berniat untuk mengunjungi gadis itu, meskipun rasa kesal tak karuan yang masih ia rasakan.

Bagaimana'pun gadis itu tengah mendapat masalah karena dirinya. Mark sudah tahu pasti jika semua itu adalah ulah Sana. Jaebum telah menceritakan apa yang dikatakan oleh Jennie padanya siang itu.

"Ga sekalian nu greentea nya Mas? Beli dua gratis satu," Tawar pegawai Indomaret itu ketika Mark hendak membayar belanjaannya.

"Ngga Mba."

"Pulsanya sekalian?" Tawarnya lagi.

"Ngga."

"Totalnya 249.800." Mark menyerahnya dua lembar uang berwarna merah muda dan selembar uang berwarna biru.

"Kembaliannya 200 rupiah ma—,"

Kasir itu belum menyelesaikan kalimatnya namun Mark lebih dulu membalasnya, "Iya Mbaa iyaaa!"

Setelah itu Mark mengambil belanjaannya dan langsung masuk ke dalam mobil.

Di perjalanan ia merasakan ada sesuatu yang tertinggal, Mark menghentikan mobilnya.

Pria itu membuka kantong plastik belanjaannya, tidak ada yang kurang, semua makanan sudah ia beli untuk Jennie.

Beralih pada tas ranselnya yang berisi baju basket dan perlengkapan lainnya.