UnExpected - 1

6.1K 338 42
                                    

GRACIA POV

"Arggghh. . Kalian siapa?!" Aku terbangun di suatu ruangan dengan beberapa orang laki-laki berjas hitam sedang berdiri menatapku.

"Ada yang ingin bertemu anda nona. Mereka sudah menunggu diluar" jawab salah satunya.

"Siapa? Gue ga kenal. Ini dimana? Huaaaa Anin kenapa lo tinggalin gue!!"

"Ayo nona. Mereka sudah menunggu"

"Gak! Gak mau! Gue mau pulang. Minggir!" Aku mencoba berdiri meski agak sempoyongan. Sayangnya mereka menutup jalanku supaya tidak pergi. Anjerr 1 lawan 4 bisa bonyok duluan inih.

"Maaf nona ini perintah. Jika anda tidak mau kami harus memaksa" mereka kini memegang tanganku. Aku mencoba melawan. Entah karena nyawa masih belum berkumpul atau mereka yang terlalu kuat, mereka berhasil membawaku keluar.

"Yak!!! Lepas!! Jangan sentuh gue dasar bapack-bapack gila!! Lepasin!!" Aku dibawa kesuatu ruangan yang cukup besar. Kulihat sudah ada dua orang yang menunggu disana.

"Lepasin!! Lu kira gue anjing pake diiket. Lepasin!!" Aku meronta sekuat tenaga saat mereka mendudukkanku di sebuah kursi dan mengikatku. Tolooong saya bukan maling!!

"Shania Gracia" suara berat seorang laki-laki memanggil namaku. Dia tau nama gue? gue femes jangan-jangan.

"Om tolong lepasin dong. Sakit ini tangannya" aku meringis menatap laki-laki yang tadi menyebut namaku.

"Saya lepas tapi kamu diem. Saya mau bicara sama kamu"

"Ck. Lepas mah lepas aja om. Mau ngomongin apa si, gue ada ujian pagi ini, ntar telat"

"Emang udah telat gracia. Ini udah jam 12 siang. Makanya kalau tidur jangan ngebo!" jawab laki-laki itu.

"Haaa!!!! Kenapa ga bangunin daritadi sih om. Pokoknya ya kalau sampai nilai gue ga keluar semester ini om harus tanggung jawab!!"

"Kok jadi saya?!" Jawabnya tak terima.

"Iyalah. Semua gara-gara om. Kalian juga!!" Teriakku pada semua laki-laki berjas hitam diruangan itu.

"Pa" suara seorang wanita yang sedari tadi juga ada diruangan itu ikut buka suara. Satu-satunya wanita yang ada diruangan itu selain aku.

"Tante. Tolong bukain ini ya. Gue mau pulang" setengah merengek aku mencoba minta tolong pada wanita itu.

"Kamu manggil aku apa?!!!!" Suara wanita tadi naik satu oktaf, tatapannya padaku berubah menyeramkan. Lhaa kok ngegas.

"Jawab!!! Kamu manggil aku apa tadi!!!?" Dia bertanya lagi karena aku hanya diam.

"Sante aja kali. Tante. Emang ada yang salah?!" Tanyaku.

"Emang aku nikah sama om kamu. Enak aja tante. Tante!!"

"Ya maaf. Mbak tolong lepasin dong iketannya ini. Tangan gege atit" ujarku memohon.

"Mbak? Ogah!! Lepas aja sendiri!!"

"Dih. Dasar wanita!! Galak amat!!"

"Sudah sudah kalian ini. Gracia kamu saya lepas, tapi kamu diem. Oke?"

"Iya iya. Lepasin gih. Pegel tauk!!" setelah ikatannya terlepas. Aku menatap sendu pergelangan tanganku. Ck. Lecet aduuuh.

"Gracia. Inget tidak semalam kamu ngapain aja?!" Tanya si "om" tadi.

"Gue? Ehhmm ngapain ya?!" Mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi namun gagal. Dengan pasrah aku menggeleng.

"Ck. Lemot!!" gumam wanita tadi. Aku hanya mendengus.

AKSARA (Greshan OS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang