== Iseng aja
== Isi cerita suka-suka
== Mohon dimaklumi jika tidak berkenan 🙏Bulan Kedua, 7 Tahun yang lalu...
Gracia pikir dia adalah orang terakhir yang masuk kelas pagi itu. Dimana hampir seluruh kursi sudah terisi penuh oleh mahasiswa. Sebagian besar dia tau karena memang itu teman sekelasnya sendiri. Sedangkan sebagian kecil yang lain? Hmmm entahlah. Mungkin Kakak tingkat yang mengulang mata kuliah ini.
Tapi ternyata pikirannya salah. Selang 5 menit setelah dia duduk di kursi kosong yang tersedia, ada 1 mahasiswa lagi yang mengekor masuk. Reflek mahasiswa itu mengundang perhatian penuh Gracia.
Mungkin memang hanya Kakak tingkat yang mengulang, mengingat Dosen mata kuliahnya ini killer bin pelit nilai setengah mampus. Tapi sosok ini entah mengapa menyerap semua energinya tak bersisa.
Cantik? Iya. Wangi? Jelas. Terbukti ketika dia lewat di depannya dan duduk berjarak dua kursi dari Gracia. Tapi bukan itu penyebabnya dan Gracia sudah bertekad akan membuktikannya nanti setelah kuliah selesai.
2 jam berlalu dalam kegelisahan, akhirnya...
Gracia berdiri dari kursinya dengan mantap setelah memastikan sebagian orang-orang sudah keluar dari ruangan.
Dengan langkah pasti dia berjalan tanpa berpikir resiko apa yang akan dia hadapi nanti.
Tepat ketika dia berhenti di tujuan, disamping sosok yang menyita pikirannya sepanjang pagi. Dengan percaya diri dia menjulurkan tangannya.
"Gracia."
Meski ditatap heran dan tak nyaman, Gracia tetap meleyot karena usahanya terbalas.
"Shani."
_____
Bulan Kedua, 6 Tahun yang lalu...
"Kamu bikin aku khawatir sayang. Seharian aku ga bisa hubungi kamu. Ada masalah?" Tanya Gracia terengah-engah sambil duduk disamping Shani.
Bukan tanpa alasan Gracia bersikap demikian. Mengingat pujaan hatinya mendadak hilang seharian dari segala macam bentuk komunikasi. Dan itu membuatnya khawatir sampai hampir gila.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Ucap Shani yang terkesan mengabaikan tatapan khawatir Gracia padanya.
"Apa? Sok." Ucap Gracia tak sabar.
"Papa tau hubungan kita. Dia marah besar."
Deg.
"Lalu?" Tanya Gracia gusar. Meski hal ini sudah sering dibahas oleh keduanya, tetap saja.
Bukan masalah orang tua yang tidak merestui. Gracia lebih mengkhawatirkan Shani yang lebih memilih menyerah daripada berjuang.
"Aku ga tau." Shani menundukkan kepalanya.
"Aku cinta sama kamu. Aku ikutin apa mau kamu." Ucap Gracia menguatkan Shani sambil menggenggam erat tangannya.
Lama menunggu, akhirnya Shani mulai memberanikan diri menatap Gracia dengan tubuh bergetar dan mata berkaca-kaca.
"Aku ga sanggup lawan Papa. Kita harus putus."
Akhirnya hubungan yang tinggal beberapa hari lagi merayakan Anniversary pertama itu harus kandas sebelum bersemi indah.
____
Bulan Kedua, 5 Tahun yang lalu...
Perpisahan yang berat nyaris menghancurkan masa depan Gracia. Meski sudah berlalu lama, nyatanya dia tidak bisa move-on dengan mudahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (Greshan OS)
Cerita Pendek"Loving you never was an option. It was a necessity" -Truth Devour- ~Oneshoot Collaboration~