Agak panjang Ya Ges Yaaa....
Kalau membosankan boleh skip..=SelamatIstirahat=
Mobil putih itu bergerak pelan kemudian berhenti tepat di pelataran sebuah rumah cukup besar. Tak lama seorang wanita berusia sekitar 25 tahun memakai setelan blazer khas wanita eksekutif pun keluar. Tidak ada apapun di tangannya kecuali ponselnya.
Dengan senyum hangat, dia menatap rumah yang sering dia datangi 2 tahun terakhir ini. Rumah yang menjadi saksi beberapa perubahan yang terjadi pada hidupnya. Bahkan sebentar lagi rumah ini akan menjadi satu-satunya rumah tempat dia pulang setelah sibuk dengan segala urusan duniawi.
Dia berjalan gontai menuju pintu utama kemudian masuk begitu saja. Tak perlu mengetuk pintu atau memencet bel karena dia punya akses masuk kapanpun dia mau.
Ruang pertama layaknya ruang tamu pada umumnya, selalu sepi karena hanya ada satu orang yang tinggal disini. Dia kemudian melanjutkan langkahnya hingga sampai diruang tengah. Kondisinya masih sama. Tak habis akal, satu ruangan lagi yang harus dia datangi ketika dia tidak mendapati siapapun di dua ruangan tadi.
Kamar si pemilik rumah.
Berada di lantai dua, dia kini sudah berdiri tepat depan pintunya. Tanpa basa basi, gagang pintu dia putar dan langsung diperlihatkan pemandangan yang sangat mengagetkannya.
"Shanii.." Panggilnya pelan.
Yang dipanggil namanya reflek menghentikan kegiatannya. Mendorong keras seseorang yang tadi berdiri di depannya. Acara ciuman keduanya pun terhenti begitu saja.
"Graciaaa!" Ucapnya panik. Sepanik orang yang kedapatan berbuat salah.
Sedangkan manusia lain disitu selain Shani dan Gracia pun pergi begitu saja. Melenggang santai berjalan melewati Gracia layaknya tak pernah terjadi apa-apa. Meninggalkan keduanya yang kini berdiri mematung di tempat masing-masing.
"Gee... Aku----" Shani sedang berusaha menjelaskan sesuatu pada Gracia.
Gracia mengangkat tangannya. Memberi kode pada Shani untuk tak bicara dulu. Dia kemudian menekan sesuatu di ponselnya dan melakukan panggilan ke tempat lain.
Shani yang berdiri disitu hanya bisa menatap pasrah ketika Gracia sedang bicara dengan seseorang.
"Maaf ga ngabarin dulu kalau mau kesini." Ucap Gracia tak lama setelah ponselnya dimasukan kembali ke saku blazernya. "Aku terlalu hepi sampe ga sempet ngabarin kamu kalau kesini. Niatnya mau ngasih surprise kalau aku udah dapet gedung buat acara wedding kita nanti. Ternyata aku yang dikasih suprise duluan."
"Gee, ini----"
"Kamu udah denger kan pembicaraan aku ditelpon tadi?" Potong Gracia lagi seperti tak ingin memberikan Shani kesempatan untuk bicara. Mau tidak mau Shani hanya menjawab dengan anggukan.
Gracia hanya menghela nafas panjang, sebelum akhirnya berucap lagi. " Masih belum bisa move on ya?"
Pertanyaan yang makin membuat Shani tidak bisa berkata-kata. Mati kutu.
"Dia janjiin apalagi sama kamu?"
Pertanyaan Gracia lagi-lagi hanya dibalas kediaman penuh dari Shani. Gadis itu makin menunduk saja. Semakin merasa bersalah.
"Gapapa kalau ga mau jawab. Di situasi ini aku juga yang salah kok, jadi aku ngerti. Ngerti banget posisi kamu." Ucap Gracia kemudian melepaskan cincin yang melingkar di tangan kirinya dan meletakkannya begitu saja di meja samping tempat tidur Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (Greshan OS)
Storie brevi"Loving you never was an option. It was a necessity" -Truth Devour- ~Oneshoot Collaboration~