Baby Brings Love

3.7K 369 76
                                    


-Setan aja minder liat kelakuan kamu,
Apalagi aku.-






-Nubivagant- X Sthiraa






--Holla--







1 jam menuju tengah malam, terdengar riuh suara tangisan bayi dari salah satu rumah praktek bidan di pinggiran kota. Bayi mungil yang menangis dengan sukacita akhirnya sampai ke dunia. Tidak peduli bagaimana kehidupannya nanti, apakah kedua orang tuanya menginginkannya atau tidak.

"Udah ada yang jemput?"

"Udah pesen ojol bu."

"Suamimu kemana?" Si ibu bayi hanya menggeleng lemah.

"Tinggal disini dulu aja beberapa hari, saya bisa bantu kamu rawat dia untuk sementara." Lagi, si Ibu hanya menggeleng.

"Nanti ada temen saya yang bantuin rawat bu. Dia nunggu dirumah karena harus nyiapain semua perlengkapan." Ucap si Ibu meyakinkan yang akhirnya membuat si Bidan percaya lalu mengijinkan ibu itu pergi.

Sambil menggendong dan mendekap erat bayi yang masih merah itu, tak dihiraukan dinginnya angin malam yang menusuk kulit. Sakitnya setelah lahiran pun dia abaikan. Fokus pikirannya hanya pada satu tujuan.

Hingga motor yang dia tumpangi pun berhenti di titik yang dituju. Setelah memastikan sang driver pergi, Si ibu bayi itu pun duduk meringkuk di sebuah teras rumah kosong. Minimnya penerangan cukup membantu agar tidak menarik perhatian siapa saja yang lewat.

Beruntung karena sudah lewat tengah malam, jalanan gang tempat dia berada sepi layaknya kuburan. Beberapa kali menengok ke berbagai arah, memastikan siapa tau ada satu dua orang yang lewat. Namun hampir 15 menit menunggu tak ada tanda-tanda.

Di ujung waktu dirinya hampir menyerah, terdengar suara samar-samar seseorang batuk-batuk sambil berjalan di ujung gang. Maka tanpa ragu, buru-buru dia berlari ke persimpangan jalan dekat dengan tempat pembuangan sampah, si bayi merah yang terbungkus selimut dengan rapat itu dia letakkan dibawah lengkap dengan 1 tas berisi segala perlengkapannya.

Dan tanpa pikir panjang, si Ibu itu berlari pergi menjauh dari si Bayi setelah sebelumnya mencubit pelan memastikan si bayi menangis lalu menghilang di kegelapan jalan.





💨💨💨💨






"Ohok-ohokk!!!!" Suara batuk kasar terus terdengar sepanjang gang. "Anjimlah!! Harus minum obat apalagi sih gue. Ga sembuh-sembuh heran!!"

Suara batuk terus mengiringi langkah Gracia, tak peduli jika digerebek warga tiba-tiba karena berisik. Hingga batuknya terhenti kala dirinya hampir sampai di persimpangan jalan, mendadak pendengarannya dia pasang dengan benar.

"Ahhh kuping gue aja eror paling!" Gracia berjalan lagi, namun makin lama suaranya makin terdengar jelas.

"Iya gue tau ini malam jumat, tapi plisss biarin gue sampai rumah dulu." Ucap Gracia ngomong sendiri sambil baca apa saja dalam hati sebisanya.

Namun suara itu bukannya hilang malah makin kencang, bahkan kini terdengar memilukan.

"Mpok Kun, Bang Cong, tolonglaaaahhh gue cuma mau lewat."

Sudah pasti merinding sekujur tubuh. Mau berlari Gracia tak ada tenaga. Pekerjaan hari ini menguras semuanya hampir tak bersisa. Bisa jalan pulang aja udah syukur.

AKSARA (Greshan OS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang