Gracia POV
"Ada yang ketinggalan ga?" Tanyaku. Weekend kali ini aku mengajak shani liburan berdua sebagai ganti sudah membuat dia kesal setelah kejadian bersama vino waktu itu. Meski hanya sekedar berlibur ke wilayah Bandung tapi setidaknya sudah cukup melepas penat setelah seminggu penuh berkutat dengan pekerjaan.
"Udah semua kok. Yuk berangkat"
"Shani"
"Ya?" Tanyaku sambil menyetir.
"Ehm Pak Vino itu siapa? Kok dia bisa kenal kamu?" Kepala shani menoleh secepat kilat saat aku menyebut nama Vino.
"Kenapa kamu nanyain dia?!" Aku menatapnya sebentar sebelum fokus kembali ke depan. Kayaknya salah nanya nih.
"Soalnya familiar aja gitu mukanya. Kayak pernah ketemu tapi lupa dimana"
"Ga ada maksud apa-apa cuma penasaran aja. Kamu ga mikir aku yang macem-macem kan?" Aku buru-buru bicara lagi karena dia masih menatapku curiga.
"Kamu ga tiba-tiba suka sama dia kan?"
"Enggak ya ampun enggak"
"Beneran?"
"Beneran. Aku pernah bilang kan yang bisa bikin aku berpaling itu cuma duit. Duit itu segalanya" Kali ini tatapan shani lebih menusuk lagi.
"Ngg tadinya......sekarang duit udah turun di urutan kedua" Aku meralat ucapanku.
"Yang diurutan pertama?"
"Ya kamu sayang, emang mau siapa lagi? Vino?"
"Ya kali aja diam-diam kamu suka sama dia"
"Ya ampun enggak sayang. Lagian aku sukanya sama perempuan bukan sama laki-laki"
"Vino itu salah satu pengacara kepercayaan papa. Dia sama ayahnya jadi andalan papa kalau misalnya ada masalah sama perusahaan"
"Oh ya. Emang ayahnya siapa?"
"Dyo Djuhandar"
"Siapa?!"
"Dyo Djuhandar. Dia udah kerja sama papa dari aku masih sekolah. Satu-satunya orang yang papa percaya. Vino baru direkrut sama papa beberapa tahun yang lalu tak lama setelah dia lulus. Mungkin buat bantu om Dyo soalnya kan perusahaan papa ga cuma di Indonesia sekarang"
"Oh iya iya"
"Kamu kenal?"
"Haa enggak, kayaknya aku salah orang hehe" aku hanya tersenyum padanya.
"Oh ya kata kamu dia orang kepercayaan papa kamu, kok dia ga tau kalau kamu udah nikah?"
"Aku juga sempet mikir gitu sih. Soalnya pas kemarin kita di london mereka ga kelihatan. Mungkin papa sengaja ga kasih tau atau mungkin lupa" aku hanya mengangguk mengerti.
"Gre"
"Hmmm?"
"Jangan tinggalin aku ya"
"Kenapa ngomong kayak gitu?"
"Ga tau. Tiba-tiba kepikiran sama perjanjian kita aja. Aku takut ketika nanti perjanjian kita selesai kamu beneran mau pisah sama aku"
"Aku ga akan kemana-mana shani, aku masih disini sama kamu. Apa perlu surat perjanjiannya kita bakar biar kamu tenang?"
"Gapapa. Biar dia selesai dengan sendirinya. Yang penting janji apapun yang terjadi jangan pernah tinggalin aku"
"Janji sayang. Aku ga akan tinggalin kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (Greshan OS)
Historia Corta"Loving you never was an option. It was a necessity" -Truth Devour- ~Oneshoot Collaboration~