DebtLove-2

4.2K 355 42
                                    










-Pusing yaa pindah-pindah channel?-
😌😌






Kepoin DebtLove-1 di lapak
-Nubivagant-








~Metmalamsabtu~
_____________________












Shani berjalan tertatih memasuki rumah yang kosong dan gelap. Sudah pasti didalamnya tidak ada penghuninya. Dia bahkan sampai lupa kapan terakhir kali dia menghabiskan waktu dirumah ini seharian bersama belahan jiwanya yang lain. Segera setelah lampu dinyalakan, dia menatap sekeliling ruangan dengan senyum getir. Terasa sekali dingin dan hampanya rumah ini, sama seperti hatinya. Menyedihkan.

Dengan sisa tenaga yang ada, Shani berjalan perlahan masuk kekamarnya lalu melemparkan dirinya di atas kasur. Matanya terpejam erat hingga tak terasa perlahan air matanya menetes. Makin terasa sesak dadanya mengingat penderitaannya tak kunjung berakhir. Kesepian memang makanan utamanya sejak dia masih kecil. Tapi untuk apa dia memutuskan menikah, memiliki pasangan hidup dengan harapan melenyapkan kesepian itu jika pada akhirnya tetap sama saja?

Lalu ditengah ruwetnya pikiran sendiri, tidak tahu bagaimana caranya tiba-tiba sebuah siluet senyuman muncul dikepalanya. Mendadak Shani terduduk, jantungnya berdetak cepat.

Bagaimana bisa dia muncul lagi? Ucap Shani dalam hati.

Padahal 2 minggu belakangan ini, dia berhasil melupakan bayang-bayang wanita itu. Dia tidak mau berjalan terlalu jauh. Tidak dipungkiri wanita itu mungkin berhasil mengisi kekosongan hatinya, tapi dia sadar semua itu semu dan tidak ingin dicap sebagai istri pengkhianat.

Daripada terlalu larut dalam pikiran sendiri, Shani memilih untuk beranjak membersihkan diri. Tapi parahnya bayangan senyum wanita itu tak juga hilang. Justru apapun yang pernah mereka lakukan berdua muncul satu per satu seperti video yang diputar.

"Arrrrggghhh sial!" Umpat Shani kesal lalu duduk dan menyibakkan selimutnya kasar. Padahal dia sudah siap untuk tidur.

Dengan cepat Shani meraih ponselnya yang dia letakkan di meja samping. Menekan satu nomor untuk menghubungi seseorang. Segera setelah nada sambung terdengar, dia tersadar lalu buru-buru mematikan ponselnya dan melemparnya begitu saja.

"Aku kenapa???!!" Ucapnya lirih seperti orang frustasi.

"Pleaseee lupain dia. Kamu ga boleh kayak gini Shani. Inget Frans dan kamu normal. Ayooookkk." Gumamnya pelan berbicara pada diri sendiri. "Kemarin itu kesalahan, jangan kamu ulangi lagi."

Kalimat itu terus dia ulang-ulang sampai akhirnya dia tertidur.

Paginya Shani bangun dengan sakit kepala hebat. Tanpa pikir panjang, dia menarik laci di samping tempat tidurnya lalu meminum satu butir obat pereda nyeri. Setelah menunggu beberapa saat hingga obat itu bekerja, Shani meraba ponselnya yang semalam dia lempar entah kemana.

Mata memicing ketika menatap layar ponselnya penuh dengan notif. Ada satu kontak yang menarik perhatiannya mengirimnya beberapa pesan dan beberapa panggilan tak terjawab.

Dibukanya satu pesan dari kontak itu.

Shani?

You okay?

Telpon aja kapanpun kamu butuh.

Shani meringis membaca pesan itu. Namun dibiarkannya saja tanpa ada yang dibalas satupun. Lebih memilih beranjak keluar dari kamar.

AKSARA (Greshan OS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang