Best Friend Ch.1

6.4K 389 15
                                    

Kriiiing. . . Kriiinggg. . . Kringgg.

"Halo"

"Kemane aje?! Lama banget angkatnya" suara sewot terdengar di seberang

"Lha napa lo marah, harusnya gue, lo udah ganggu me time gue"

"Iddiiihh sok-sokan me time lo"

"apaan telpon gue malem-malem?"

"Lo harus kesini sekarang ge, urgent!!"

"Ngapain? Ogah, gue mager!"

"Baca chat gue. Gue udah shareloc. Cepetaaan! "

"Ogah sisca! Jangan paksa-paksa gue ya"

"Lo bakal nyesel seumur hidup kalau lo ga kesini sekarang juga! Gue tunggu 10 menit buruan!" Klik. Panggilan terputus.

"Astaga. Ga ada sopan santunnya nih anak" aku segera membaca chat dari sisca. Club malam? Tuh anak gila ya nyuruh gue kesana. Lagian ngapain dia malam-malam ada disana?

Enggan rasanya, aku jarang bahkan hampir tidak pernah pergi ketempat seperti itu kecuali terpaksa. Kuakui daridulu aku memang begajulan, sering berantem bahkan waktu sekolah sering jadi langganan BK tapi bukan berarti aku dekat dengan dunia malam seperti itu. Aku tak peduli jika teman-temanku mengatakan Kelakuan sangar tapi hati hellokitty. Diluar aku terlihat mudah berbaur dengan siapa saja, tapi jika sendiri aku lebih memilih menghabiskan waktuku dirumah sekedar baca novel atau main game. Membosankan? No problem. Yang penting aku nyaman.

Aku segera menyambar kunci mobil dan jaketku. Tak lama akupun sampai di tempat yang sisca katakan.

"Halo gue udah di depan"

"Oke. Masuk aja gue tunggu deket pintu masuk"

"Woy nyet! Gila lo ya nyuruh gue kesini. Lo tau kan gue paling anti sama tempat beginian" ucapku segera setelah bertemu sisca.

"Sorry ge gue terpaksa"

"Lagian lo ngapain kesini? Ketahuan nyokap, mati lo!"

"Mulutnya ya! Gue juga baru datang grecot. Terpaksa karena temen gue ngundang ulang tahunnya, gue ga enak nolak. Bentar lagi juga gue balik kok"

"Ya udah cepetan, awas ya kalau ga penting" sisca pun mengangguk.

"Ikut gue sekarang!" sisca pun menarik tanganku masuk ke dalam. Suara music, kepulan asap rokok, dan bau alkohol mulai menyapaku. Iyuuuuuhh. Mual rasanya.

"Liat siapa yang ada disitu?" Sisca menunjuk ke salah satu sudut ruangan. Aku mengikuti arah tunjuknya dan sempat melotot melihat siapa yang dia maksud.

"Sejak kapan dia disitu?" Sisca hanya mengangkat kedua bahunya.

"Pas gue datang, dia udah ada disini" akupun hanya mengangguk.

"Ge, kok lo diem aja"

"Lha trus gue mesti ngapain?" Sisca mendelik mendengar pernyataanku barusan.

"Serius lo nanya itu ke gue? Sahabat lo kayak gitu kok diem aja sih. Daritadi dia udah digodain banyak laki-laki tau. Sana samperin bawa balik" Aku pun tersenyum hambar. Namun tak bergerak dari posisiku.

"Ge. . Biasanya juga kalau ada apa-apa sama dia, lo maju duluan paling depan"

"Buat dia gue udah bukan sahabatnya lagi sis" jawabku dengan senyum getir.

"Lha kenapa? Sini duduk dulu" sisca menarikku untuk duduk di kursi dekat meja bar.

"Gue udah ga komunikasi sama dia sejak 3 minggu yang lalu. Dia benci sama gue"

AKSARA (Greshan OS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang