🔜dua🔙

369K 17K 2.2K
                                    


21 Februari 2021

Tok tok tok
Yang baca pagi pasti sambil rebahan
Yang baca malem pasti rebahan juga

Dah lah

Di kelas, Ana menginjaki tempat yang sehari-harinya untuk mendengarkan ocehan guru, ralat maksudnya untuk mendengarkan ajaran guru yang membahas KBM.

Ana mendekati sahabatnya itu diujung kelas sebelah kanan pojok. Dengan langkah lebar dan wajah lesu dipadukan dengan kaos bebas dan seragam yang tak di kancing, telah terdeteksi oleh sahabatnya bahwa Ana sedang kesal.

Ana membanting tasnya di atas meja kemudian duduk sambil menelengkupkan wajahnya di atas tangan yang dilipat sebagai tumpuannya.

"Gue kagak ngurus ya, masalah lo," ucap sahabatnya.

Ia adalah Clara Stevian Maharani- cewek sebangsa dengan Ana. Ia biasa dipanggil Ara oleh Ana. Ia sekelas dengannya, yang sekarang sudah menempati kelas XI IPA 2 di SMA Nusantara Bakti 203.

"Setia musuh banget sih lo," ucap Ana dengan cemberut.

"Kalo masalah cowok gue kagak demen kalo perawakannya burik," ucap Ara dengan tampang penolakan.

"Yakin? Namanya Rafka loh," ucap Ana untuk meyakinkan Ara.

"What the bajing!" Sontak seluruh murid yang ada di kelas menoleh ke arah Ara karena teriakannya.

Ana yang diperhatikan seperti itu pun tak suka.

"Apa pada liat-liat hah! Pengin gue cabut tuh mata?!" Sergah Ana dengan wajah garangnya.

Semua pun kembali menghadapi urusan masing-masing, takut si Queen ngamok.

"S-s-sumpah demi apa lo bisa ketemu dia?" Tanya Ara penasaran.

"Demi kematian lo," tunjuk Ana pada wajah Ara.

"Anjjj, gue gebek juga lu," ucapnya tak terima dikatakan seperti itu.

"Tapi kok lo bisa ketemu Rafka, kan dia OSIS yang super duper sangad banged sibuk," lanjutnya dengan tampang tak percayanya.

"Ehmm, lupa. Nanti aja lah gue ngantuk," Ara kemudian menelengkupkan wajahnya kembali di atas tangan yang terlipat di meja.

"Bajigur!"

(Bajigur = bangsat. Tu bahasa sopannya Ara yah)

💩💩💩

Di lain tempat, sekarang ia berada di toilet karena sakit perut. Entah kenapa di saat bel istirahat tiba-tiba perutnya sakit padahal ia sudah tak pernah makan pedas ataupun telat makan.

"Anjir, gue babaran!" Ucapnya ketika melihat noda merah di CD nya.

Segera Ana mengambil ponsel nya dan mengabari Ara.

"Ra, gue dapet nih. Beliin lembut tex dong. Buruan entar gue ganti deh duitnya." Ucap Ana dengan rasa cemasnya.

"Oke, GWS di toilet," ucap Ara diseberang sana dan langsung menutup secara sepihak.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang