🔜Tiga Puluh Enam🔙

50.8K 3K 675
                                    

16 Oktober 2021

"Koe ki mung dianggep mantan, Ra sah ngarep dijak balekan"

Mobil sudah sampai di mansion tujuan. Adrian dan 3 pesuruhnya berjalan sambil membawa tubuh Rafka ke dalam.

Tempat itu adalah tempat yang dipilih oleh pesuruhnya. Dimana ruangan itu penuh dengan alat yang menakjubkan.

Adrian yang menggunakan jas formalnya itu tersenyum melihat alat yang ada di sekelilingnya.

"Kau tak salah memilih tempat," ucap Adrian bermonolog.

Ketiga pesuruh itu datang dan satu korban itu masih ditutup kepalanya.

"Taruh dimana?" Tanya salah seorang pesuruh.

"Kursi listrik," balas Adrian menunjuk ke arah benda di sampingnya.

Dengan kasar tubuh Rafka didudukkan hingga sang empu meringis.

Dibukalah penutup kepala itu dengan gunting oleh Adrian.

"Akh," ringis Rafka kala gunting itu telah mengenai telinganya hingga berdarah.

Ketika terbuka sempurna, wajah garang, merah dan tatapan tajam menusuk manik Adrian.

"Kukira kau sudah mati duluan, ternyata anak buah gue masi ada hati membiarkan tubuh lu masih utuh sempurna," jelas Adrian.

Rafka menampilkan semiriknya," percuma ngebacot, karna sebentar lagi gue bakal liat apel panggang,"

Adrian mendecih," heh! Apel panggang?!"

"Tapi kayaknya gue yang bakal liat," sambungnya.

Adrian duduk di meja sambil menyalakan rokoknya. Dihisaplah rokok itu dengan wajah tenangnya.

"Kau liat ini? Dia utuh, tapi akan menjadi abu jika dibakar. Dan itu hal yang sama mungkin terjadi sama lu...nanti," jelas Adrian.

"Apa gue punya salah sama lu?" Tanya Rafka.

Adrian membuang putung itu ke lantai lalu menginjaknya," pertanyaan yang ku tunggu sejak dulu,"

Adrian mendekat lalu mencengkram rahang Rafka. Rafka pun pasrah karena tak bisa melawannya, hanya bisa menatapnya.

"Kau sudah merebut milikku,"

Cuih

Rafka meludah wajah Adrian hingga wajah Adrian hangat karena ludah itu, segera ia bersihkan menggunakan tisu.

Adrian menahan emosinya," heh! Mau mati aja masi berani sama gue,"

"Dia milikku, sampai kapanpun akan tetap menjadi milikku."

"Apa kau baru saja mengincar kesabaranku, bodoh?" Tanya Adrian.

Rafka mendecih," kaulah yang mengincar iblis yang ada dalam diriku,"

"Iblis? Owh, pantesan Nana selalu curhat sama gue kalau lu sikapnya selalu membuatnya untuk bersabar, ternyata lu iblisnya,"

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang