🔜Tujuh🔙

220K 11.4K 1.9K
                                    

1 Maret 2021

Heyyo

Makasih 1 hari udah memenuhi permintaan author♥️

Yang chapter sebelumnya😭♥️

Kasih Saran Yah

Kasih Tau Kalo Memang
Ada Kata Yang Salah

Dah lah

BELUM REVISI
TYPO BERTEBARAN

Setibanya di rumah Rafka, Ana langsung menginjakkan kakinya keluar mobil. Perasaan heran menyelimuti di benak Ana. Masih terpikirkan perkataan bunda tadi.

Tapi masa bodoh lah, karena Ana berpikir positif aja sama bunda. Karena dia yakin bunda pasti hanya sekedar untuk mengajaknya mampir saja.

Ana dan Rafka pun memasuki rumah itu yang bundanya sekarang sudah masih tak menampakkan wujudnya.

Masih diam, biasanya Rafka langsung nemplok pada Ana atau langsung ngoceh gitu, namun Ana merasa didiamkan oleh Rafka.

Sesampainya di ruang tamu, Ana duduk di sofa panjang dan Rafka duduk di kursi single sebelah Ana. Bunda pun menghampiri mereka dengan membawa ramuan alias wedang untuk tamunya.

Jujur Ana sekarang gugup sendiri karena bunda akan memulai pembicaraan.

"Ana, kamu anggep bunda sebagai apa?" Tanya bunda yang langsung direspon oleh Ana dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Ana sudah menganggap bunda sebagai mama Ana juga kok bund," ucap Ana tersenyum gugup.

"Lalu kamu anggep Rafka sebagai pacar kan?" Tanya bunda lagi.

"Enggak bund, Ana anggep Rafka itu hanya sekedar temen sekolah aja bund," ucap Ana kemudian mengambil cangkir berisi teh untuknya.

"Kenapa? Apa kamu nggak cinta sama Rafka?" Tanya bunda lagi.

Ni kenapa gue ngerasa kagak enak ya. Kenapa kayak mau diinterogasi gitu

"Untuk itu Ana belum ada perasaan sama lelaki bund. Ana masih takut kalau kejadian dulu terulang lagi," ucap Ana yang mengehentikan acara minum tehnya.

Bunda pun menghela napas pelan," yah , bunda paham. Tapi bunda yakin kok Rafka gak akan pernah untuk menyakiti wanita apalagi kamu," ucap bunda.

"Em, m-maksud bunda ngomong kayak gitu apa ya?" Tanya Ana penasaran.

"Kamu mau jadi istri Rafka?" Ucap bunda yang langsung di buat nganga oleh Ana maupun Rafka.

"Bunda itu bukan komedian yang suka ngelucu. Ana tau kok kalo bunda kerjaannya bukan komedian. Tapi kalo bunda mau aku kasih kritik atau saran, Ana sih cuman mau bilang 'garing bund gak lucu', " ucap Ana panjang lebar tak mengerti maksud bunda.

Bunda menghela napas kasar," kamu itu yah masa ngga liat muka serius bunda,"

"Emangnya bunda serius?" Tanya Ana meyakinkan.

"He'em," bunda menganggukkan kepalanya.

"Maap ya bund, bukannya gak mau sih. Tapi konsepnya bukan begitu," ucap Ana.

"Konsep gimana maksudnya?" Tanya bunda mengernyitkan dahinya.

"Dilihat dari judulnya aja udah keliatan bund. Judulnya My Childish Boyfriend bukan My Childish Husband," ucap Ana disertai munculnya gigi putih bersinar miliknya.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang