BELUM REVISI20 FEBRUARI 2023
21.09Di dalam ruangan persalinan, Rafka memakai jubah hijau. Tak lupa juga maskernya. Menjaga sterilnya ruangan ini.
Saat itu juga, ia memegang tangan Ana. Dibalas sangat erat oleh Ana. Menjerit sambil mendorong berusaha mengeluarkan calon buah hatinya untuk melihat dunia.
"Ayok sayang kamu pasti bisa,"
Ana mengejan. Otot di wajahnya terbentuk. Mengangkat kepalanya seiring dengan mengejan. Memang sangatlah sakit tapi ini demi buah hatinya.
Bayangkan saja, lubang sekecil sedotan es cekek dipaksa untuk terbuka supaya bayi keluar. Jikalau memang lubang itu susah untuk mengeluarkan kepala dari sang bayi makan dokter akan merobek sedikit untuk membuat jalan keluarnya sang bayi.
Darah begitu banyak keluar. Dan....
Oek
Oke
Oek
Suara tangisan bayi menggelegar seisi ruangan. Semua ikut bahagia. Rafka kemudian mencium kening sang istri. "Terima kasih sayang,"
"Selamat bapak dan ibu. Anak anda lelaki," ucap dokter kemudian diberikan kepada sang suster untuk dibersihkan.
Kemudian perut Ana masih sakit dan ternyata setelah diperiksa dokter masih ada bayi yang ada didalam.
Ana kembali mengejan. 10 menit kemudian bayi itu keluar. Laki-laki.
"Bayi kita kembar sayang," Rafka senang bukan main. Hingga air matanya menetes. Mencium terus- menerus kening Ana.
Ana hanya tersenyum. Napasnya yang tak beraturan itu membuatnya kewalahan ditambah rasa sakit pada organ vitalnya.
Namun semua itu terlupakan kala melihat kedua anaknya yang sangat tampan.
Rafka mendekatkan bayi itu ke wajah Ana," anak kita sayang,"
Ana menangis. Tak disangka kelahiran pertama sekaligus kedua ini membawa putra-putra yang sangat tampan. Ana mencium kening bayi itu.
Kemudian bayi itu diserahkan kepada sang dokter untuk dimasukkan ke dalam inkubator supaya kehangatan bayi tetap terjaga.
Setelah 5 jam Ana melahirkan. Rafka keluar dari ruangan itu. Karena istrinya tertidur ia berniat untuk membeli makanan.
Namun ketika menutup pintu di depan sudah ada bunda dan Drake.
"Bunda," panggilnya.
Bunda pun langsung berdiri," gimana nak? Bayinya perempuan atau lelaki?"
"Laki-laki semua bunda. Badannya sehat. Persalinannya juga lancar."
"Syukurlah bunda ikut seneng," ucap bunda memegang dadanya.
"Selamat tas kelahiran putra pertama sekaligus keuda anda tuan," ucap Drake.
"Terimakasih Drake,"
"Yeayyyyyy aku udah jadi om kecil," triak Aldi
"Am om am om. Kakak woi. Sejak kapan jadi om kecil," Rafka membenarkan.
"Belisik om. Mana Dede bayinya," tanya Aldi.
"Ada di dalem. Tapi nanti kalo mau jenguk pas Tante Ana udah bangun," peringat Aldi
Aldi memasang wajah sedih," yah padahal udah ga sabal pengin liat wajahnya,"
"Sabar ya om kecil. Nanti kita liat bareng-bareng yah," ucap bunda menaikkan mood Aldi
Aldi tersenyum,"iya nek,"
Rafka menatap bunda," bunda aku mau keluar. Mau titip apa? "
"Samain aja kayak kamu,"
"Oke, lu juga Drake?" Tanya Rafka kemudian dijawab anggukan oleh Rafka.
"Aku ekstrim rasa cokelat om," ucap Aldi.
Rafka menghela napas," iya"
....
1 jam kemudian. Rafka sampai ke rumah sakit. Membawa 4 kotak nasi lengkap dengan sayur+lauk. Serta bubur untuk istrinya. Dan tak lupa pula eskrim cokelat pesanan Aldi.
"Ayok masuk," ucap Rafka. Karena ia sudah tahu kalau Ana pasti sudah bangun.
Mereka pun memasuki ruangan itu. Kemudian disambut oleh malaikat kecil yang tertidur pulas.
"Wah cucu nenek kembar. Selamat malam cucu-cucu nenek yang paling ganteng," ucap bunda membopong anak Rafka.
"Nek aku juga mau kuat dong!" Pinta Aldi.
Bunda pun jongkok dan menghadapkan kepala sang bayi supaya sejajar dengan Aldi.
"Hai adek kecil." Ucap Aldi lalu mencium kepala sang bayi.
"Namanya siapa om?" Tanya Aldi.
"Iya nih, kasih tau bunda dong namanya," ujar bunda
Rafka menatap Ana. Mereka saling melempar senyumannya.
" KING RAFHAZ BAGASTIAN"
"KING RAYDEN BAGASTIAN"
"Wah namanya bagus bagus yah. Semoga menjadi anak yang pintar. Berbakti kepada orang tua dan doa terbaik untuk cucu-cucu nenek tentunya," ujar bunda.
Semua mengaminkan dia bunda.
Namun Aldi masih bingung,". Om! Yang Lafhaz mana yang Layden mana?"
"RAFHAZ yang di keranjang itu. Yang digendong nenek RAYDEN"
"Ish tapi mukanya sama om. Nanti kalo gedenya salah manggil nama gimana?"
"Ada tanda lahirnya Aldi. RAFHAZ di kumisnya. Rayden di dagunya," jelas Rafka.
"Owh oke sekalang Aldi paham. Oh ya om nanti mamah sama papak mau jenguk juga jam 20.00"
Rafka mengangguk. "Iya nanti juga da temen-temen om,"
Kemudian Aldi menghampiri bayi yang ada di dalam itu. Melihat dimana tanda lahir itu. Supaya ia bisa membedakan kedua anak itu.
Berbeda dengan Drake. Daritadi dia terdiam seperti patung. Tak menampilkan eskpresi apapun. Hanya melihat Rafka kemudian berpindah ke bayi. Pindah lagi ke bunda . Seperti itu terus.
Rafka tertawa," hei bro. Kenapa tegang banget muka lo"
"Mungkin om Dlake belum siap menikah. Tapi punya pacal aja masih takut," potong Aldi.
"Itu tidak benar tuan," Drake membenarkan.
"Hahah iya gue tau. Ada saatnya lo menemukan cewek dan lo bakal ngerasain apapun segala macam rasa di dalam hati lo," jelas Rafka memberi tahu Drake. Karena memang Drake ini orangnya kaku. Dari awal saja ia ketemu bahkan mereka tak berbicara sepatah katapun.
Drake mengangguk. Memahami perkataan Rafka.
"APA ITU CINTA?"
"DAN BAGAIMANA RASANYA?"
801 KATA
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Husband
Teen Fiction⚠️PERHATIAN 🚫CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA 🔴Bijaklah dalam memilih cerita ✅Bahasa Frontal ✅Singkirkan pikiran logika anda ✅Mengandung unsur kebodohan ✅Mengundang emosi ✅Menguji kesabaran "Ana, Rafka pengin nen," dengan nada manjanya sambil me...