30 Agustus 2021
Malamnya, Adrian dan Kevin menginap di rumah Rafka selama satu minggu. Bukan apa, tapi Ana merasa canggung jika bodyguardnya adalah mantannya sendiri. Apalagi jika satu rumah.
Ana menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memukul pelan menggunakan kedua tangannya. Untuk menghilangkan pikiran yang tidak-tidak tentang kejadian yang ada dipikirannya.
Namun, tangannya berhenti bergerak kala cekalan yang membuatnya terkejut pula.
Ana menoleh kebelakang dan ternyata ia tahu siapa pemilik tangan itu. Ketika sudah berbalik, dirinya hanya memandang manik Adrian yang sekarang juga menatapnya dengan senyuman.
"Jangan dipukul Na, nanti sakit," ujarnya lalu mengusap rambut Ana yang agak berantakan.
Ana hanya terdiam karena keterkejutannya yang masih saja di benaknya. Mengapa ia tidak melakukan sesuatu pada Adrian yang bahkan sudah menyentuhnya.
Ia bahkan telah melanggar aturan dari sang suami untuk tidak berdekatan dengan lelaki manapun.
Ketika ia sedang sibuk berdiam diri, tangan Adrian yang ada di kepalanya tiba-tiba ditepis keras oleh Kevin.
"Jaga jarak lo. Inget pesan suaminya jangan sampai menyentuh miliknya , kita ditugaskan buat menjaga Ana bukan merusaknya!"
Adrian tersenyum smirk,"heh apanya yang merusak. Gue bahkan merapikan rambutnya yang berantakan, apa salahnya?"
"Lo tuli? Apa perlu gue pasang telinga cadangan di kepala lo?!" Ujar Kevin lalu menginstruksikan Ana untuk mundur di belakangnya.
"Lo ngajak berantem? Gue gak melakukan secara kasar kenapa lo marah? Lo suka sama Ana, hah?!" Geram Adrian.
Semakin lama semakin panas jika dibiarkan. Wajah Kevin bertambah merah menandakan jika ia sedang menahan emosinya. Bahkan tangan Adrian menggenggam dengan kuatnya hingga otot-otot nya terbentuk.
"Udah stop! Kalian itu sahabat, bukan musuh!" Lerai Ana di tengah-tengah.
Kedua lelaki itu menatap Ana yang sedang melerainya.
"Bilang sama dia, bedain mana yang ngejaga mana yang merusak," ucap Adrian lalu dirinya pergi menuju ruang tengah.
Melihat kepergian Adrian, Kevin menghembuskan napasnya secara kasar sambil mengusap wajahnya.
"Astaga Na, sorry gue malah ikut emosi," ujar Kevin merasa bersalah.
Ana mengangguk," iya makasih ya udah bantuin gue,"
Kevin memanggut,"iya, lagian laki lo gimana si malah nyuruh si micin itu. Yang lain kek," kesalnya.
"Hmm, gue juga gatau apa alasannya dia nyuruh Adrian yang jadi bodyguard gue," ucap Ana bingung.
"Beruntung gue disuruh Rangga. Coba kalo nggak," ucap Kevin.
"Iya iya. Yaudah sana lo samperin tu cowok. Gue mau masak buat makan malam dulu," perintah Ana.
Kevin mengangguk lalu meninggalkan Ana. Sesuai perintahnya dia menemui Adrian.
Entah mengapa dirinya merasa jenuh ketika berdekatan dengan Adrian. Dimana sikap jahilnya bahkan ceplas-ceplos nya. Tak biasanya ia bertingkah seperti ini.
Mungkin karena Ana adalah istri dari sahabatnya dan dia tahu betul jika Adrian adalah mantannya Ana. Jadi ia bisa mewaspadai Adrian supaya tidak melakukan hal yang membuat seseorang hilang kepercayaan.
"Belum satu hari aja udah kek gini, gimana lanjutannya," monolog Kevin.
🐈🐈🐈
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Husband
Teen Fiction⚠️PERHATIAN 🚫CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA 🔴Bijaklah dalam memilih cerita ✅Bahasa Frontal ✅Singkirkan pikiran logika anda ✅Mengandung unsur kebodohan ✅Mengundang emosi ✅Menguji kesabaran "Ana, Rafka pengin nen," dengan nada manjanya sambil me...