🔜Dua Puluh Empat🔙

90.8K 5K 698
                                    

5 Juli 2021
18.47

Welcome cecan n cogan

What's up meng
byk yg mau gx pake konflik
Ada juga yang mau tapi ringan aja konfliknya

Dan ada juga yang mau kasih konflik berat biar seru.

Ok gpp lah
Baca aja di bawah ini😯

Suasana menegangkan terjadi diruang utama. Bagaimana tidak, sudah lama kedua lelaki itu terdiam dan saling bertatapan layaknya ayam petarung.

Ahsyen dan Ana berusaha melerai mereka berdua. Ana memegang pundak suaminya supaya meredam emosinya lalu Ahsyen membujuk Adrian supaya tetap tenang dan tidak tersulut emosi.

Karena tujuan utama mereka mendatangi rumah Rafka bukan untuk berkelahi. Tentu saja untuk menjenguk temannya itu yang baru saja kecelakaan dari balapan sekaligus sakit demamnya.

"Apa seperti ini cara memperlakukan tamu yang baru saja datang?" Tanya Adrian tenang.

"Lo itu bukan tamu, tapi musuh!" Sulut Rafka.

"Bro tenang dulu, kita disini juga bukan untuk buat lo jadi marah begini. Kita semua tim harus saling mengerti dulu apa yang akan kita lakukan," ujar Ahsyen melerai.

"Tim?" Rafka tertawa remeh lalu melepaskan tangannya dari kerah Adrian dengan mendorongnya.

"Iya kita tim kan. Dan 1 lagi, gue belum kasih tau satu geng kita kalau Adrian masuk tim Hillbillies," jelas Ahsyen.

"Apa?!" Tak hanya Rafka yang terkejut bahkan keempat teman dibelakang Ahsyen pun ikut terkejut.

"Yang bener aja lo. Dia mau hampir aja membuat Ana sama Rafka musuhan, dan lo malah nerima dia ke tim kita?!" Ucap Rangga tak percaya.

"Iya, sorry ya gue gak sempet kasih tau kalian," ucap Ahsyen membuat Rafka geram.

Plak

Kevin mengggeplak kepala Ahsyen membuat Ara memelototkan matanya terkejut. Bisa-bisanya bawahan memperlakukan atasan seperti itu.

"Heh! Jangan asal geplak pala cowok gue njir. Ingat lo itu bawahan harus menghargai atasan yang melakukan kesalahan," ucap Ara tak terima pada Kevin lalu ia mengelus kepala Ahsyen lembut.

"Ya pacar lo bego ah. Udah tau dia pebinor malah masuk aja ke tim kita. Kan bisa mencemari nama baik Hillbillies, ntar dikira geng pebinor," sergah Kevin.

"Gila! Mana ada yang begitu. Dengerin dulu penjelasan Ahsyen kenapa dia nerima Adrian ke tim lu bego!" Sulut Ara.

Melihat itu Ahsyen mengelus punggung Ara supaya tetap tenang. Sudah satu tenang masa ia harus menenangkan kembali.

"Sstt, udah kok malah ribut. Lanjutannya di ruang tamu ya," persilahkan Ana pada mereka.

"Oke semua tamu kecuali micin!" Tegas Rafka.

Mendengar kata 'micin' semua paham apa yang dimaksud oleh sahabatnya. Mereka hanya diam karena toh juga Rafka tuan rumahnya, jadi dia berhak menerima ataupun menolak tamu.

"Sayang, dengerin aku dulu," ucap Ana membalikkan badan Rafka supaya bertatapan.

"Mereka nggak tau gimana solusinya, dan Ahsyen juga belum jelasin. Please, yah kamu nerima dia dulu. Kalo dia berbuat buruk aku gak nglarang kamu lagi," ujarnya tersenyum sambil mengelus lengan otot suaminya.

Rafka yang mendengar itu pun malas. Namun ia luluh juga dengan perkataan istrinya. Dengan senyum terpaksanya, ia memeluk istrinya lalu mengecup pucuk kepalanya.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang