9 Maret 2021
Ok
Makasih voters
Makasih juga readersSelamat Malam
Karena author bikinnya malamBELUM REVISI
TYPO KAYAK KANDANG BABIDi kediaman rumah Rafka, sekarang ia sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah dan akan menjemput kesayangannya.
Segala persiapan sudah disiapkan dan keperluan sudah dilupakan, eh maksudnya dimasukkin.
Merasa bahagia juga karena sudah resmi menjadi pacar Ana. Ingatan kemarin ketika Rafka menembak Ana masih saja dibenaknya. Merasa malu jika akan berbicara pada Ana.
Tapi ia tetap bersikeras untuk bersikap tak gugup dan bersikap layaknya cowok badboy nan tampan.
Berdasarkan etika, Rafka terlihat sangat rapi memakai seragam khusus OSIS dan juga tak lupa minyak kemiri untuk rambutnya serta sisir yang berada disakunya pertama kali ia bawa. Jangan lupa bedak bayi supaya muka terlihat putih bak Sehun(katanya).
Semua sudah disiapkan dari malam, termasuk vitamin untuk Ana yang dia cari dari Mbah Gugel.
Buru-buru Rafka berpamitan pada bundanya dan memasuki mobil sedan hitamnya.
"Oke sayang, tunggu aku yah," monolog Rafka dengan menerbitkan senyumnya.
Tak lupa sebelum memasuki mobilnya ia mengecek wajahnya barangkali ada sesuatu yang tertinggal disana.
Seqip rumah Ana
Sesampainya, Rafka pun menekan tombol bel.
Ting tong
Belum ada jawaban
Ting tong
Bum ada jawaban lagi
Ting tong
Ting tong
Ting tong
Ting Ting
Ting-
Ceklek
Terbukalah pintu besar dengan cepat dan mendapati sosok wanita yang ia puja.
"BANGSAT!SIAPA SI!KAGAK SABARAN!" Ucap Ana ngegas.
Rafka hanya cengengesan tanpa merasa bersalah.
"Elo ternyata," ucap Ana judes.
"Sayang, ini kan masih dirumah," ucap Rafka cemberut.
" Yang bilang lagi di bioskop sape?!"
"Ish, kamu kan udah janji kalo harus pake aku-kamu" ucap Rafka menahan air matanya.
Ana menatap Rafka merasa geli.
"Ck, iya iya maaf," ucap Ana pasrah.
Rafka pun tersenyum,"aku boleh masuk ngga?"
"Ngga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Husband
Teen Fiction⚠️PERHATIAN 🚫CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA 🔴Bijaklah dalam memilih cerita ✅Bahasa Frontal ✅Singkirkan pikiran logika anda ✅Mengandung unsur kebodohan ✅Mengundang emosi ✅Menguji kesabaran "Ana, Rafka pengin nen," dengan nada manjanya sambil me...