🔜Lima🔙

285K 15.7K 1.6K
                                    

24 Februari 2021

Heyyo
What's up geng

Tolong dong kalo dah baca kasih bintang satuu aja😭
Ngga bakal rugi kok

Hargailah karya orang☝️

Baca sampe terakhir yah
Ada pengumuman next chapternya

BELUM REVISI
BANYAK TYPO BERTEBARAN!

Jam menunjukkan waktu sudah pukul setengah tujuh. Buru-buru Ana menyiapkan peralatan sekolahnya dan berpakaian rapi. Ia menjadi terlambat begini bukan karena bangun kesiangan, tapi karena ingin menghilangkan cupang yang dibuat oleh Rafka kemarin yang masih saja di leher jenjangnya.

Karena belum hilang dari jejaknya, Ana memanipulasi dengan memberikan krim make up yang satu warna dengan kulitnya.

Setelah dikirakan seolah menghilang, Ana pun memakai lipstik yang terlihat tetap seperti bibir normal.

"Dah. Aduh Ana kamu kok cantik banget si," ucap Ana memandang dirinya di cermin sambil memancarkan senyumnya.

Seusai menyelesaikan kegiatannya, mamahnya pun membuka pintu.

Ceklek

"Ana, itu Ara sudah menjemputmu di depan," ucap mamah.

"Iya mah, Ana pamit sekolah dulu ya," ucap Ana kemudian mencium punggung tangan mamahnya.

"Iya, hati-hati ya sayang," ucap mamah sambil mengelus pipi Ana

Ana pun hanya membalas dengan senyuman dan berjalan keluar kamarnya.

Saat menuruni tangga, ia melihat tubuh yang berbeda dari tubuh Ara. Masalahnya Ara tak pernah memakai celana saat pergi ke sekolah.

Sesampainya di ruang tamu, Ana terkejut memandang yang ada di depannya sedang duduk sambil nge-teh.

"Rafka?!" Ucap Ana yang masih terkejut.

"Kamu udah selesai?" Ucap Rafka yang kemudian berdiri menghadap Ana.

"Kok kamu bisa disini?" Tanya Ana penasaran.

"Mamah yang nyuruh dia kesini," ucap mamah yang sedang menuruni anak tangga.

"Tadi kata mamah ada Ara, terus Ara-nya kemana?" Tanya Ana memunculkan tampang lesu.

"Tadi Ara berangkat lagi waktu dia lihat Rafka, katanya sih biar Rafka aja yang jemput kamu," ucap mamah yang menyampaikan pesan Ara.

Ana pun mendengarkan penuturan mamahnya sambil mengerucutkan bibirnya dengan tampang sedihnya.

"Udah, ngga usah sedih kan ada aku. Ayuk berangkat baby," ucap Rafka tersenyum yang menggenggam tangan Ana.

"Mah, kita pamit dulu ya. Assalamualaikum," ucap Rafka pada mamah kemudian melenggang pergi.

"Waalaikumsalam hati-hati ya," ucap mamah.

Sesampainya di parkiran Ana memasuki mobil Rafka dengan perasaan sedih plus kesalnya.

Karena yang menjemputnya bukanlah sahabatnya melainkan anak manja nan mesumnya.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang