Part 3 | Lupa ngasih makan

16.6K 1K 8
                                    

Didalam kamar dengan nuansa cream. Dengan satu single bed, terdapat seorang gadis dengan piyama biru malam dengan motif bulan dan bintang.

Gadis itu sedang duduk bersila diatas ranjang dan menghadap layar ponsel yang menampilkan dua wajah seorang perempuan sebayannya. Mereka nampak sedang membicarakan banyak hal. Tak jarang juga mereka mengeluarkan gelak tawa.

"Eh guys! besok 'kan sabtu, gimana kalo kita jalan?" usul gadis berambut coklat tua itu. Alsha nampak mengangguk setuju. Sepertinya itu bukan ide yang buruk, mengingat mereka yang jarang keluar bersama.

"Boleh tuh." setuju Alsha

"Vio, mau gak lo?" tanya gadis yang tadi mengajak jalan.

Cewek dengan pipi chubby dan mata bulat, yang dipanggil dengan nama Vio itu nampak sedikit bingung. Tangannya memegang dagu dan mata bulatnya melirik kesana-kemari, ia sedang berfikir dan mencari-cari sesuatu, apakah besok ia ada acara atau urusan lainnya. Ternyata memang tidak ada.

"Yaudah deh, Vio ikut." mereka nampak senang akhirnya bisa free time bareng temen.
"...Besok Vio berangkatnya bareng sama Dira yah." lanjut gadis itu yang diangguki oleh cewek yang dipanggil dengan nama Dira.

"Oke dah, gue matiin ya bye."

"Bye..." jawab kedua sahabat Alsha dengan serempak.

Alsha mematikan HPnya dan menaruhnya dinakas yang ada disebelah kanan ranjangnya. Ia melirik jam yang melekat didinding kamarnya. Jam baru menunjukan pukul setengah delapan. Terlalu cepat jika langsung tidur.

Alsha melirik sekitar. Lebih baik ia menyiapkan baju untuk besok. Alsha beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lemari berpintu dua. Ia melihati dan membolak-balikan dress-dress yang tergantung disitu. Ini semua adalah pemberian dari Fiara―Ibunya Leo.

Alsha tidak pernah memakainya karna ia lebih nyaman menggunakan celana daripada dress selutut ini. Tapi semua dress ini nampak sangat cantik dan anggun, modelnya tidak terlalu norak. Memang Fiara paling hebat jika berhubungan dengan fashion.

Alsha terpaku dengan dress berwarna merah campur hitam. Alsha mengangkat baju itu keatas dan ia putar-putar guna melihat detailnya. Dress ini nampak keren dan anggun. Oke! Ia akan memakai baju ini saja untuk besok.

Dan selanjutnya Alsha akan memilih slingbag. Alsha membuka lemari kaca polos yang ada disebelah lemari yang sebelumnya. Terlihat banyak sekali slingbag berjejer-jejer disitu, dengan ukuran dan bentuk yang beragam.

Ada beberapa slingbag pemberian Fiara disini, mungkin sekitar lima buah. Dan sisanya Alsha yang membeli. Alsha benar-benar terkena racun shopping dari Fiara. Jika Fiara pulang pasti akan mengajak Alsha untuk pergi belanja. Berbelanja kini sudah menjadi salah satu hobi untuk Alsha.

Setiap bulannya, Alsha selalu diberi jatah uang jajan yang tidak bisa dibilang sedikit. Saat pertengahan bulan Rafin一Ayahnya Leo akan mentranfer uang untuknya dan saat awal bulan, Fiara juga akan mentranfer uang. Dulu Alsha selalu menolak hal ini, karna ini terlalu berlebihan, tapi Rafin dan Fiara selalu memaksanya. Yasudahlah.

Alsha mengambil slingbag yang berukuran sedang, terdapat logo tiga huruf disitu. Ini sepertinya cocok dan pas untuk diisi HP.

"ALSHAAA...!!!" Alsha terkaget saat mendengar suara seseorang yang meneriaki namanya, dan suara itu tidak asing lagi, itu suara Leo. Alsha baru ingat, ia lupa memberi makan anak itu, yaampun! Bagaimana bisa ia melupakan hal sepenting ini. Ini sudah malam, pasti anak itu kelaparan.

Alsha melempar slingbagnya asal dan berlari untuk membuka jendela. Setelah Alsha membuka, ia dapat melihat Leo yang berdiri didepan jendela rumahnya. Yaa... Rumah mereka bersebelahan.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang