Part 12 | Pulang

8.7K 543 4
                                    

Pantang balik sebelum ditarik!
-Varleo Rafino-

•••

Sekarang Leo dan Alsha sudah berada didalam kelas. Mereka sedang memperhatikan guru yang sedang mengajar didepan. Ralat! Hanya Alsha saja yang memperhatikan, sedangkan Leo malah tidur diatas meja, dengan lengan sebagai bantal.

Dari jam pelajaran pertama sampai sekarang ini, pelajaran terakhir, Leo tidak ada membolos sama sekali. Ia mengikuti semua pelajaran hari ini, dan itu semua karna Alsha yang terus mengawasinya dan menariknya kedalam kelas jika bell berbunyi.

Dan untuk teman-teman Leo, mereka hanya membolos pelajaran pertama.
Ya, kecuali Kenzie, cowok dingin itu jika sudah bucin, ya sudah. Teman-temannya tidak bisa melawannya lagi. Jika Vio berkata ini, itu, pasti langsung ia turuti. Termasuk untuk tidak membolos.

Alsha duduk dengan tenang ditempatnya. Ia memperhatikan apa yang sedang guru jelaskan, ia memperhatikan dengan sangat teliti. Ia tak ingin melewatkan satu kata pun dari sang guru. Sesekali ia mengangkat tangannya dan menjawab saat guru melontarkan pertanyaan. Tak jarang juga ia mencatat apa yang sekiranya perlu ia catat. Agar saat ia lupa, ia bisa membuka kembali catatannya.

Alsha memang gadis yang pintar dan juga cerdas. Selama sekolah, ia tak pernah tergeser dari peringkat satu. Bahkan ia sering memenangkan banyak kompetisi dan mengharumkan nama sekolah. Dan Alsha ingin mempertahankan itu semua. Ia harus terus belajar dengan giat. Ia belajar untuk dirinya dan juga untuk Leo, pastinya.

Alsha membiarkan Leo tertidur dikelas, karna cowok itu pasti malas dan bosan jika harus mendengarkan guru yang mengoceh didepan, dan berakhir ia akan terus mengajak Alsha bicara, meminta keluar kelas dan banyak lagi, sampai-sampai mereka pernah dikeluarkan dari kelas, karna ribut. Padahal Leo yang ribut.

Alsha tidak akan bisa terfokus dengan guru saat Leo terus saja mengajaknya berbicara dan juga mengganggunya. Biarkan saja Leo tertidur dan bangun saat bell istirahat telah berbunyi, tapi itu jika guru tidak memergoki Leo yang sedang tidur. Jika ketahuan yasudah, mungkin ia akan dilempar dengan penghapus. Tapi itu belum pernah. Leo tidak pernah ketahuan oleh guru, saat ia tidur dikelas.

Lebih baik Leo masuk kelas walaupun hanya untuk tidur, daripada diluar kelas hanya untuk bermain game dan nongkrong dikantin. Soal paham atau tidak dengan pelajaran, itu masalah belakangan. Yang penting hadir dulu. Alsha bisa menjelaskan kembali kepada Leo, saat nanti dirumah.

Hari ini, Fiara akan pulang. Jika Alsha membiarkan Leo tidak mengikuti pelajaran, maka ia akan berkata apa, saat Fiara bertanya tentang Leo saat disekolah? Ya... Walaupun Leo masuk kelas ataupun tidak, pastinya akan sama saja. Sama-sama tidak akan mau memperhatikan pelajaran. Tapikan setidaknya lebih baik Leo masuk kelas, agar saat Fiara bertanya Leo membolos atau tidak, ia akan menjawab tidak. Tapi belakangan ini Leo memang sudah jarang membolos. Dan itu semua karna Alsha, pastinya.

"Ssttt... Sstt..."

Alsha menoleh kesamping, tepat dimana Leo bertempat, saat mendengar suara desisan yang memanggil dirinya.

Ia melihat Leo yang sudah terbangun dari tidurnya. Matanya masih sayu, dan pengelihatannya pasti belum jernih. Tangan kanannya mengusap-ucap matanya. Dan rambutnya sedikit berantakan.

Alsha mengangkat alisnya dan memberi tatapan tanya kepada Leo.

"Pulangnya masih lama 'kah?" tanya Leo dengan suara yang pelan, seperti berbisik.

Alsha melirik jam yang bertenger dipergelanganya. Padahal Leo juga memakai jam tangan, tapi malah bertanya kepada Alsha.

"Bentar lag-"

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang