Part 37 | Jalan

4.8K 390 10
                                    

Maaf kalau ada typo.

AmeliaHerli1

• H A P P Y  R E A D I N G •

Diruang kamar bernuansa cream, tepatnya diatas ranjang dengan cover bunga daisy, terdapat gadis yang sedang rebahan sebelum tidur. Orang itu adalah Alsha.

Setelah makan malam, Leo memutuskan untuk langsung pulang kerumahnya, entah cowok itu ada urusan apa. Biasanya setelah makan malam, Leo tidak langsung pulang. Kadang Leo mengajak Alsha untuk menonton TV, berbincang-bincang ataupun mengerjakan tugas yang tentu saja atas kemauan Alsha.

Dengan posisi duduk berselonjor dan menyandar dikepala ranjang, Alsha menyalakan layar ponselnya yang belum ia sentuh sejak Leo meminjamnya.

Alsha mendengus kesal saat layar kuncinya terbuka. Wallpaper foto aesthetic yang awalnya terpasang diponselnya, hilang entah kemana, tergantikan oleh foto Leo yang sangat gila. Sudah jadi kebiasaan kalau ponselnya habis dipinjam oleh Leo, pasti ada saja sesuatu yang berubah.

Alsha mengklik pengaturan dan mengganti wallpapernya dengan gambar yang lebih menyehatkan mata. Setelah itu Alsha mulai mengecek pesan masuk, siapa tahu ada temannya yang mengechat atau bisa jadi chat dari grup kelas yang membicarakan hal penting.

Alsha mengenyit saat melihat ada pesan dari nomor tak dikenal, dan pesan itu seperti sudah dibuka. Mungkin Leo yang membuka.

Alsha membaca pesan itu dari luar, tidak ia klik pesannya. Isi pesannya membuat ia mengernyit, dan tata bahasanya seperti tidak asing. Karna penasaran, Alsha bergerak mengecek foto profilnya.

"Loh, Adlan?" guman Alsha saat melihat foto profil yang memunjukan wajah Adlan.

Alsha membuka dan masuk kedalam ruang chatnya dengan nomor tak dikenal yang sangat ia yakini adalah Adlan. Cowok itu mengajaknya jalan, ia harus jawab apa.

Ia ingin menolak, tapi tidak enak. Ingin menerima ajakannya tapi ia juga malas. Tapi jika menolak, kesannya ia seperti orang tak tahu terimakasih. Mengingat cowok itu yang sudah membantunya dengan suka rela, tanpa imbalan.

Alsha berdiam diri sambil menimbang-nimbang keputusannya. Hanya jalan 'kan? Apa yang diinginkan Aldan adalah kencan?

Alsha terkekeh. Kenapa kesannya seperti orang pacaran sungguhan. Tapi tidak masalah bagi Alsha, mungkin Adlan kesepian karna tidak memiliki pacar sungguhan. Alsha tertawa dalam hati, ia akui bahwa keadaan ini sangat konyol.

Setelah dipikir lagi, Alsha memutuskan untuk menerima ajakan Adlan, hitung-hitung sebagai tanda terima kasih.

'Iya gue mau, kapan?' balas Alsha.

Tak sampai 1 menit, pesan milik Alsha sudah dibalas oleh Adlan. Yang berisi;

'Okee, nanti pulang sekolah. Pulangnya sama gue ajak Kak, biar sekalian'

Setelah membaca pesan tersebut, Alsha mengakhiri chatnya dengan kata 'oke'.

Alsha mematikan ponselnya setelah ia merasa tidak ada yang menarik lagi diponselnya. Ia menaruh ponselnya diatas nakas dan bersiap-siap untuk tidur.

Disisi lain, tempatnya dilain rumah. Leo berdiri diatas balkon. Kedua tangannya bertumpu pada pagar besi pembatas, sedangkan pandangannya terus tertuju kearah jendela kamar milik Alsha. Jendela itu awalnya masih terang, tapi setelah itu menjadi gelap, mungkin Alsha sudah siap tidur.

Leo jadi teringat tentang pesan itu. Pesan dari Adlan yang mengajak Alsha untuk pergi jalan. Alsha pasti sudah membaca pesan itu. Seharusnya ia menghapus pesannya, agar Alsha tidak membacanya. Tapi bagaimana lagi, ia diserang rasa panik waktu itu.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang