Part 41 | Akhir yang diinginkan

14.7K 732 89
                                    

Udah siap baca part ending?
Jangan lupa vote ya!

Biar gak ketinggalan info S2 dari cerita ini, kalian follow akun ku ya...

AmeliaHerli1





• H A P P Y   R E A D I N G •

Alsha berlari dengan sekencang mungkin, menerobos gerbang rumah Leo yang baru dibuka sedikit oleh sang penjaga, membuat orang itu kebingungan dengan Alsha yang buru-buru dan wajahnya seperti mencemaskan sesuatu.

Tadi juga Tuan muda-nya seperti itu. Saat ia baru membuka gerbangnya sedikit langsung ditrobos begitu saja oleh Leo, untung tidak menyerempet gerbang. Alsha terlihat khawatir, sedangkan Tuan muda-nya terlihat sedang marah. Ia tidak tahu dan tidak ingin ikut campur.

Alsha, cewek itu langsung masuk kedalam rumah Leo, dengan langkah berlari. Ia menaiki tangga dengan perasaan yang tidak tenang sebelum ia melihat wajah Leo. Semoga cowok itu sudah pulang dan tidak melakukan hal aneh-aneh seperti kebanyakan cowok jika sedang marah.

Alsha sekarang sudah berada didepan pintu kamar milik Leo yang tertutup, dan tanpa ragu cewek itu langsung membuka pintu itu dengan gusar. Setelah membuka pintu itu, Alsha merasa lebih lega karna mendapati Leo yang sedang berdiri dibalkon dengan posisi membelakanginya.

Cowok itu seperti sedang mencekal dan meminum sesuatu. Semoga cowok itu tidak macam-macam. Dari ambang pintu, Alsha tidak dapat melihat dengan jelas apa yang sedang Leo minum, karna kamar ini yang luas membuat jarak antara pintu dan balkon menjadi agak jauh.

Alsha berjalan dengan langkah lebar menghampiri Leo yang tidak menyadari ada yang masuk kedalam kamarnya, padahal bunyi saat Alsha membuka pintu itu lumayan keras. Entah atau mungkin cowok itu yang sengaja tidak peduli

Alsha berjalan perlahan saat ia sudah masuk diarea balkon. Ia menatap punggung Leo yang tegap. Cowok itu berdiri didekat pagar besi pembatas. Dari jarak yang sudah lumayan dekat, Alsha dapat mencium aroma kopi, sudah dipastikan kalau cowok itu sedang meminum kopi.

Apa cowok itu membuat kopi sendiri? Sebelumnya Leo tidak pernah membuat kopi sendiri, ia selalu dibuatkan oleh Alsha. Cowok itu tidak bisa membuat kopi, jika ia membuat kopi sendiri, pasti sangat sulit baginya saat menakar gula dan kopinya. Memang membuat kopi itu adalah hal yang sangat mudah, tapi bagi Leo itu tidak mudah.

Pernah sekali Leo membuat kopi, tapi malah memasukan bubuk kopinya setengah gelas, membuat cowok itu tersedak karna bubuk kopi yang terlalu banyak dan tidak larut. Setelah itu Alsha tidak membiarkan Leo membuat kopi sendiri.

"Var..."

Alsha menyentuh pundak Leo dengan tangan yang sedikit bergetar. Tapi cowok itu tidak merespon sedikit pun. Leo malah dengan santainya menyeruput kembalikan kopinya dan menganggap sentuhan tangan Alsha dipundaknya hanya angin sepoi.

Alsha yang merasa didiamkan pun menghela napas. Apa cowok ini masih marah kepadanya.

"Vaar..." panggil Alsha sekali lagi. Dan juga sekali lagi Leo mengabaikan panggilan Alsha.

Alsha menghela napas. Ia menatap punggung Leo dari jarak lima jengkal.

"Gue minta maaf. Gue gak macem-macem kok sama Adlan, tadi itu gue gak sadar. Lo jangan marah..."

"Kalo lo gak suka gue deket-deket sama Adlan, gue bisa jauhin dia kok. Nanti gue bilang sama dia. Gue juga minta maaf karna selama ini gue udah bohong tentang hubungan gue sama Adlan. Gue minta maaf." ucap Alsha serius sambil meraih lengan milik Leo dan berusaha membalikkan badan cowok itu.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang