Part 25 | Tantangan?

5.4K 428 15
                                    

• A L •
__

• H A P P Y R E A D I N G •

Leo mengendarai motornya hendak pulang kerumahnya karna matahari sudah menyinarkan cahaya orange. Ia sudah berjanji dengan Alsha bahwa ia akan pulang sebelum maghrib. Dan sekarang ia sedang dalam perjalanan. Jalanan tampak lumayan ramai karna mungkin orang-orang yang baru pulang bekerja.

Pemandangan disekitar sudah mulai meremang. Bahkan lampu jalanan sudah menyala dan hampir mengalahkan sinar matahari yang semakin tenggelam menyisakan semburat senja dan juga siap menembus gelapnya malam yang akan datang.

Leo terus melajukan motornya menembus jalan, hingga tidak terasa bahwa dirinya sudah sampai ditempat tujuan, yaitu rumahnya. Tapi, ia malah memberhentikan motornya didepan pintu gerbang. Gerbang tinggi dan juga besar itu sudah tertutup, dan Leo tidak melihat keberadaan satpam penjaga gerbang.

Cowok itu masih belum turun dari motornya, ia memiringkan badannya untuk mengintip keadaan didalam gerbang. Ia dapat melihat penjaga gerbangnya yang sedang berjalan menjauhi gerbang dan menuju rumahnya. Mungkin karna sudah maghrib.

Tapi tiba-tiba penjaga gerbangnya membalikan badan dan menatap kearah gerbang saat Leo membunyikan klakson motornya. Satpam itu segera berlari membuka gerbang untuk Tuan muda-nya, bahkan ia melupakan tujuan awalnya.

"Kenapa baru pulang, Den?" tanya sang satpam dengan ramah kepada Leo yang hampir menjalankan motornya masuk kedalam gerbang.

Leo tersenyum tipis. "Dagangan saya belum abis Pak, jadi pulang telat." ucap Leo mengarang, dengan senyuman paksa, kemudian ia menjalankan motornya menuju bagasi, meninggalkan satpamnya yang berdiri kebingungan.

Saat menuju bagasi, Leo agak kaget melihat Alsha yang berdiri sambil berkacak pinggang diteras rumahnya. Ia seharusnya pulang sebelum maghrib, tapi ini sudah maghrib. Maka dari itu Alsha stay disitu.

Leo berjalan menuju terasnya dengan terus mengawasi Alsha yang menatapnya seperti melihat penjahat yang kabur dari penjara namun gagal. Tatapan Alsha membuat Leo glagepan. Ia mengusap tengkuknya saat ia sudah berdiri didepan Alsha yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Tadi macet Al."

"Bohong." Alsha menyela dengan cepat.

Dan Leo, ia meringis saat alasannya ternyata sangat pasaran bagi Alsha.

"Tadi gue pulang sebelum maghrib, tapi sampe dirumah udah maghrib." jelasnya dengan jujur. Kenapa tadi ia malah berbohong?

Alsha memutar bola matanya jengah. "Yaudah cepet masuk!"

Leo mengangguk dan langsung masuk kedalam rumah yang diikuti oleh Alsha.

Tapi bukan-nya langsung masuk kekamar dan segera mandi, Leo malah berbelok menuju dapur.

"Heh! Mau kemana?!" sentak Alsha yang membuat Leo agak terjingkak.

Leo menoleh kebelakang, menatap Alsha yang berdiri dengan wajah garang.

"Gue mau makan, Al. Laper." keluhnya

Alsha menghela napas. "Mandi dulu, maghriban, abis itu baru makan!"

"...lagian lo mau makan apa, gue belum masak."

Leo mendengus kesal sambil berjalan kearah lemari piring. Dari sepulang sekolah ia belum makan dan langsung pergi berkumpul dengan teman-temannya.

"Kesel banget gue, Bete." gerutunya pelan namun dapat didengar oleh Alsha. Ia menaruh kembali piring yang tadi sudah ia ambil, dan langsung berjalan menuju tangga.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang