Part 24 | ( ? )

5.6K 408 9
                                    

Cringe, typo, dll, tolong ditandain ya!

• A L •
__
• HAPPY R E A D I N G •


Leo mengganti seragam sekolahnya dengan celana jeans selutut dan juga hoodie berwarna putih. Ia berniat pergi
ke'basecamp untuk nongkrong seperti biasa dengan sahabat-sahabatnya. Tapi sebelum pergi, ia ingin kerumah Alsha untuk memberi tahu cewek itu.

Ia menutup pintu rumahnya dan segera pergi menuju kerumah Alsha dengan sekalian membawa motornya. Leo menerobos lewat jalan sebelah rumah, agar lebih cepat. Ia menjalankan motor besarnya dengan pelan dan menjaga keseimbangan karna banyaknya tanaman-tanaman bunga milik Alsha yang berada diseputar rumah cewek itu.

Brak!

Leo melototkan matanya saat mendengar seperti ada sesuatu yang jatuh, dan juga motornya yang seperti menyenggol sesuatu. Ia menghentikan motornya didepan rumah Alsha, lalu menoleh cepat kearah jalan yang tadi ia lewati.

Leo menjadi kalang kabut dan juga tambah panik saat melihat pot bunga milik Alsha yang sudah tergeletak dengan isinya yang sudah berhamburan. Dan itu adalah tanaman yang kemarin pagi Alsha tanam.

"Anjir pake kesrempet segala lagi! Bisa kena amuk gue." Leo berjalan mendekat kearah pot jatuh itu dengan perasaan gusar. Bahaya jika Alsha tahu tentang ini.

Leo menjongkok'kan tubuhnya dan mengangkat pot yang jatuh. Ia berniat untuk memperbaiki tanaman itu, yang untungnya tidak terlindas ban motornya.

"Oy! Ngapain Var?"

Leo hampir saja meraup tanah yang akan ia masukan kedalam pot, tapi terhenti. Ia terjingkrak kaget dan langsung berdiri, membalikan tubuhnya saat mendengar suara Alsha dibelakangnya. Jantungnya seperti akan loncat dari tempatnya.

Leo berusaha untuk tenang agar Alsha tidak curiga. Ia berdiri dan kakinya dirapatkan agar menutupi tanaman milik Alsha yang jatuh.

"Ngapain lo nongkrong disitu?" tanya Alsha lagi. Ia mengernyit saat melihat gelagat aneh dari Leo.

"Eh, gakpapa kok." ucap Leo dengan cengengesan. Ia berjalan menghampiri Alsha yang sedang berdiri diteras rumahnya, tak jauh dari tempat ia menjatuhkan tanaman Alsha, kira-kira sekitar lima meteran. Ia dapat melihat wajah Alsha yang nampak kebingungan.

Leo mencengkram pelan bahu Alsha dan membalikan tubuh cewek itu agar berdiri membelakangi pot yang tumpah itu.

"Ngapa sih, gaje banget lo." ucap Alsha semakin tidak mengerti saat Leo malah membawanya masuk kedalam rumah.

"Al, gue mau main ya? Sebelum maghrib, gue udah pulang kok." ucap Leo mengalihkan pertanyaan Alsha.

Alsha mengenyit sebentar, lalu mengubah rautnya yang tadinya bingung, sekarang menjadi biasa saja.

"Hm, awas aja kalo udah maghrib tapi lo belom pulang, gue datengin lo." ancam Alsha dengan menggeplak lengan atas milik Leo.

Leo mengusap-usap lengannya yang terkena geplakan dari Alsha.

"Iya-iya. Yaudah gue pergi." pamit Leo yang diangguki oleh Alsha. Leo segera keluar dari pintu rumah Alsha. Tadi mereka hanya berdiri didepan pintu.

Leo yang merasa ada pergerakan dibelakang tubuhnya langsung berbalik badan dan ia melihat Alsha yang hendak ikut keluar dari pintu. Sontak Leo langsung menghalangi jalannya

"Eh jangan keluar rumah, Al!" cegah Leo dengan menghalangi jalan pintu menggunakan tubuh dan juga tangan yang direntangkan.

Alsha mengernyit. "Kenapa sih? Gue mau nyiram taneman kok." ucap Alsha sedikit sinis dan kesal dengan Leo yang aneh.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang