Typo dan cringe tolong ditandai.
• A L •
• H A P P Y R E A D I N G •
Alsha menghela napas lelah. Ia mengusap dahinya yang dibanjiri oleh peluh. Tangannya yang dikotori oleh tanah membuat dahinya menjadi kotor, tapi tidak menghentikan kegiatannya yang sedang menanam tanaman.
Matahari pagi semakin naik. Jarum jam sudah menunjukan angka sepuluh, yang membuat matahari menyinarkan sinar yang lumayan terik.
Alsha mengambil satu pot berwarna hitam, kemudian mengisi pot itu dengan tanah yang bercampur pupuk dari kotoran hewan. Lalu ia mengambil sebuah tanaman tak berbatang, dan menenggelamkan akar tanaman itu didalam tumpukan tanah.
Ia mangkat pot yang sudah ia tanami dengan tanaman itu dan melihat-lihatinya sebentar. Kemudian menaruhnya disebelah tanaman-tanaman yang lainnya.
Alsha beralih mengambil sebuah gembor, alat penyiram tanaman, yang sudah terisi air. Ia menyirami semua tanamannya dengan air yang ia siramkan.
"Udah ngapa, Al. Ngurus taneman kayak ngurus anak aja."
Leo, cowok yang sedari tadi hanya duduk bersandar dikursi kayu yang ada ditaman kecil yang Alsha buat disebelah rumah. Ia duduk santai dan melihati kegiatan Alsha, sambil terus meminum jus jeruk yang ada digelasnya.
Sudah sekitar dua jam, Alsha berkutat dengan tanah, pot, dan juga tanaman yang entah apa namanya, Leo tidak tahu. Dan selama itu juga, Leo hanya duduk disitu tanpa membantu pekerjaan yang sedang Alsha kerjakan.
Ia merasa, kegiatan yang Alsha lakukan sangatlah membosankan. Mengisi pot dengan tanah, kemudian menancapkan tanaman disitu, lalu menyiramnya. Setelah itu menunggu tanaman itu tumbuh dan berbunga, lalu bunganya layu dan mati. Setelah mati, Alsha menanam tanaman yang baru. Hanya itu-itu saja, tidak ada yang menarik.
Alsha tidak menghiraukan ucapan dari Leo, ia terus lanjut dengan kegiatan menanamnya.
Leo menghembuskan napas panjang, kemudian menatap langit biru yang cerah. Ia dapat merasakan ujung kepalanya yang lumayan terasa panas karna terkena matahari.
Ia memundurkan kursinya agar terlindung dari panas matahari, karna tertutup bayangan rumah Alsha. Membuatnya menjadi teduh.
Cowok itu mengangkat dan menatap gelasnya yang sudah kosong. Dan dirinya sudah mulai bosan."Al, gue pingin makan." Leo menatap Alsha yang sedang mengisi pot dengan tanah.
"Dua jam yang lalu, lo baru aja selesai makan." ucap Alsha, tanpa melihat kearah lawan bicaranya. Ia terus melanjutkan kegiatannya.
"Bukan itu. Gue pingin makan puding yang tadi malam. Masih gak, Al?"
Alsha mengangkat potnya dan menaruhnya dibarisan pot-pot yang lain.
"Udah abis, lo yang abisin tadi malem."
Leo mendengus. Ia kembali mengingat kejadian tadi malam, dimana ia terus saja meminta Alsha untuk mengambilkannya puding.
"Bikinin lagi dong Al."
Alsha menghela napas. "Bentar."
Ia menaruh pot terakhirnya ditempatnya. Kemudian beralih mencuci tangannya dikran yang terdapat ditaman kecilnya.
Alsha langsung berjalan pergi dari taman, setelah mengode Leo agar ikut bersamanya. Ia ingin membuatkan puding yang Leo mau, dan ia akan membuatnya dirumah cowok itu.
Dan Leo tersenyum antusias. Kemudian segera mempercepat langkahnya agar bisa berjalan disebelah Alsha yang sudah mendahuluinya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL
Teen FictionAlsha adalah seorang siswi SMA yang harus mengurus anak orang. Bukan anak TK ataupun SD, tapi anak SMA! Cowok nakal bernama Varleo Rafino. __________________ Rank 1 in #kocak [20-05-21] Rank 1 in #girl [30-05-21] Rank 1 in #goodgirl...