Part 30 | Kepikiran?

6.4K 434 7
                                    

Guys aku ganti cover yaa ^^

Oiya, makasih ya udah mau baca dan vote cerita ini.
Makasih udah mau jadi pembaca setia dan terus nungguin aku update 😼

Anw happy 10k readers AL 🌟🌟

Tankyou from Ameliaaa 💗



• H A P P Y  R E A D Y N G •

Leo melempar ponselnya kesofa yang ada dibasecamp. Ia mendudukan tubuhnya dengan kasar disofa itu. Wajahnya tertekuk masam tak memiliki gairah untuk hari yang menyebalkan ini.

Tadi setelah Alsha pergi berangkat sekolah dengan Adlan, Leo tidak kekesekolah, ia sudah malas. Persetan dengan peraturan yang harus ia patuhi dari Alsha.

Seharusnya saat ini Alsha selalu bersamanya dan mengawasi dirinya, jika memang Alsha ingin dirinya menaati semua yang ia katakan. Tapi itu semua tidak Alsha lakukan, cewek itu malah selalu bersama dengan bocah kelas 11 itu. Dan membiarkan Leo melakukan apapun sendiri, termasuk melanggar aturan dari Alsha.

Persetan dengan semua itu, ia tidak peduli jika nanti dirinya diomeli oleh Alsha. Sekarang yang ada dipikiranya adalah cowok bernama Adlan, cowok yang membuat dirinya diposisi yang menjengkelkan.

Seharusnya ia tidak memberi tantangan itu kepada Alsha, sudah tahu Alsha itu good looking dan pastinya tidak ada cowok yang bisa menolak Alsha.

"Ngapa lo begitu?"

"Udah kayak cewek ngambek aja."

Leo mendengus kesal mendengar ucapan dari Revan dan Rio. Ia sedang malas berbicara, rasanya semua orang sangat menyebalkan.

"Njir, ngapain lo begitu?" tanya Fano yang menatap Leo dengan ngeri.

Leo menghela napas, lalu menyenderkan tubuhnya kesenderan sofa. Ia melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 9 lewat 40 menit, waktu belajar disekolah masih banyak. Dan sekarang pasti sudah jam istirahat.

Kira-kira apa yang sedang Alsha lakukan. Apa sedang bermesraan dengan cowok tengil itu. Tapi rasanya aneh dan Leo tidak bisa membayangkan bagaimana gaya Alsha saat berpacaran. Seketika wajah menyebalkan dari Adlan terlintas diotaknya, itu membuat dirinya ingin melempar wajah itu.

"Ayo kesekolah."

"Hah!? Ngelantur lo?"

••

Dilapangan basket itu tengah ramai oleh orang-orang yang sedang bermain mengiring bola, mengoper dan juga memasukannya kedalam ring.

Teriakan-teriakan histeris dari siswi-siswi pun terdengar keras dari sudut kesudut tempat itu. Semua orang nampak sangat antusias dengan apa yang mereka tonton.

Tapi tidak untuk cewek yang duduk dikursi penonton yang paling depan itu. Ia nampak tidak bersemangat untuk melakukan apapun, apalagi menonton laki-laki yang sedang bermain basket. Disini sangat panas dan berisik.

Alsha menoleh kearah Dira dan juga Alina yang bertepuk tangan dan bersorak histeris saat tim pilihannya berhasil memasukan bola kedalam ring. Ia memutar bola matanya jengah dengan teman-temannya yang sangat alay menurutnya.

Dan Alsha berada ditempat ini karna dipaksa oleh Dira. Cewek itu berkata kalau Adlan sedang bermain basket, dan Alsha sebagai pacarnya harus menyemangatinya, padahal hanya pacar bohongan, tapi Dira tetap menariknya kesini sambil berkata, 'siapa tau kan jadi pacar beneran.'

Alsha ingin segera pergi dari tempat ini, ia masih gelisah memikirkan Leo yang tak kunjung terlihat. Sebelumnya, Leo tidak pernah berangkat sekolah tanpa dirinya. Dan cowok itu selalu berada disekitarnya, kecuali jika memang cowok itu berusaha kabur untuk membolos.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang