Part 27 | Dapat!

5.1K 415 12
                                    

• H A P P Y  R E A D Y N G •

Disalah satu meja bundar yang ada dikantin sekolah, terlihat ada seorang laki-laki dan juga perempuan yang sedang bercengkrama. Dimana sang perempuan sedang mengucapkan kata-kata penjelasan yang ia suarakan kepada cowok yang ada didepannya. Mencoba menjelaskan dengan rinci dan juga jelas, agar semua rencananya berjalan seralas dengan ekspresinya.

Sedangkan sang lelaki itu mencoba fokus mendengarkan apa yang gadis itu jelaskan. Ia agak kaget dan merasa jatuh karna telah mengambil ekspresi yang sangat tinggi. Ia kira kata-kata yang cewek itu ucapkan sewaktu dikelas adalah kebenaran, ternyata ia salah mengira. Ia merutuki dirinya sendiri yang sudah merasa kege'eran. Mungkin lain kali ia tidak akan merasa tinggi dulu, ia tidak ingin jatuh ditempat yang sama.

Adlan mengaduk minumannya dengan sedotan yang ia pegang. Mengangguk mengerti dengan penjelasan yang kakak kelasnya ucapkan tadi.

"Ooh gitu ya kak." Adlan mengalihkan atensinya kelain tempat saat cewek yang ada didepannya itu menatap dirinya dengan penuh harap. Cowok itu sedang berpikir dan mempertimbangkan sesuatu yang ia harap menjadi nyata.

Terlihat lelaki itu menghela napas.

"Yaudahdeh kak, gue mau."

Setelah dipikir, mungkin ini pilihan yang mendekati keberuntungan untuknya. Tidak bisa menjadi pacar nyatanya, ia masih bisa menjadi pacar bohongannya. Setidaknya ia merasa beruntung karna bisa-bisanya cowok seperti dirinya menjadi orang terpilih untuk membantu kakak kelasnya yang populer ini.

Alsha mengembangkan senyumnya saat mendengar ucapan setuju dari adik kelasnya ini. Ia membayangkan bagaimana reaksi Leo saat mengetahui dirinya bisa mendapatkan pacar dalam waktu satu hari. Alsha membayangkan saat Leo meremehkan dirinya karna menganggap ia tidak mampu mencari pacar.

Alsha meletakan lengannya diatas meja dan menatap Adlan dengan sorot sendu bahagia karna cowok itu mau repot-repot membantunya. Bahkan sepertinya ini adalah pekerjaan yang ribet untuknya. Ber'akting dan meyakinkan Leo bahwa dirinya adalah pacar dari Alsha. Pasti akan repot mengingat Leo yang super cerewet. Pasti nanti Adlan akan disemprot dengan deretan pertanyaan dari Leo.

"Makasih banget loh ya..."

Adlan mengusap tengkuknya saat Alsha menatapnya seperti itu. Kenapa ia merasa mudah salah tingkah.

"Iya kak gakpapa, santai aja."

Alsha tersenyum menunjukan deretan giginya. "Yaudah lanjut makan-nya." suruhnya.

Mereka memesan makanan tapi belum sempat dicicip karna sedari tadi Alsha terus bercerita tentang tantangan dari Leo.

Adlan mengangguk, meraih sendok yang tergeletak diatas piring dan mulai memakan makanannya dengan kikuk, tapi ia berusaha untuk santai dan biasa saja.

Alsha mengalihkan pandangannya kearah sebrang sana, tepatnya diujung kantin sekolah yang sangat luas ini. Dimana terdapat segerombolan laki-laki yang salah satunya terdapat Leo yang sedang mengoceh dan tertawa bersama teman-temannya.

Kantin ini sangat luas bahkan terlihat seperti kafe mewah dengan meja bundar dan 4 kursi yang memutari meja tersebut. Cukup serasi dengan angka dikertas SPP pertahunnya.

Alsha menatap Leo yang ada disebrang sana. Ia menarik senyum miring yang tipis. Senyum kemenangan. Ia membayangkan bagaimana Leo yang akan patuh dengan perintahnya. Mungkin ia bisa menyuruh cowok itu untuk mencuci pakaiannya sendiri. Alsha tertawa puas tanpa suara membayangkan Leo yang sedang menjemur pakaian. Dan juga wajah cowok itu yang nantinya pasti akan terlihat masam. itu seperti menjadi hiburan tersendiri untuknya.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang