Part 5 | Free time

14.2K 842 12
                                    

Hmm... Telat up. Harusnya up saptu, bukan minggu -_
______________________________________

Sabtu. Pagi yang cerah dan akan semakin cerah hingga menembus kegelapan, merengggut status malam. Sang mentari akan naik dengan pelan-pelan dan terus menerangi hingga tidak ada celah yang kelam. Burung berkicau dan angin pagi berhembus damai, bahkan daun yang rapuh pun tidak dibuatnya bergerak.

Gadis berambut ikal sebatas punggung dengan dress yang melekat indah ditubuhnya. Tangan lentik miliknya mencabut charger yang melekat dan menyalurkan daya pada ponselnya. Hari ini ia ada janji dengan sahabatnya. Menghabiskan waktu libur dengan bersenang-senang bersama.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan membuat gadis itu mengalihkan pandangannya kearah pintu rumahnya. Ia segera berlari kecil menuju pintu dan membukanya. Ia tersenyum lebar saat melihat, ternyata sahabatnya yang mengetuk pintu.

Alsha, gadis itu menatapi sahabat-nya dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Dira, lo cakep bener dah." Alsha terkagum-kagum.

Gadis yang dipanggil dengan nama Dira itu terlihat sangat menawan. Alsha, Dira, dan Vio, mereka janjian memakai dress. Dress yang dipakai oleh Dira, seperti berlapis dua dengan lapisan luar berwarna biru susu dan lapisan dalam-nya berwarna putih. Cantik!

Dira memutar tubuhnya lalu menghempaskan rambutnya dengan tangan-nya. "Lo baru sadar Al, gue kan emang cakep." ucap Dira dengan bangga. Alsha hanya memutar bola matanya malas. Terkadang orang malah jadi sangat menyebalkan jika sudah dipuji.

"Lah Vio mana?" Alsha mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sahabat-nya yang satu itu.

"Dia nunggu dimobil."

Alsha hanya mengangguk."yaudah yuk berangkat."

Mereka berdua berjalan menuju mobil berwarna hitam yang terparkir didepan gerbang rumah Alsha.

Bertepatan dengan itu, tepatnya diatas balkon sebuah rumah besar terdapat lelaki yang mengawasi dua perempuan yang sedang berjalan keluar rumah.

Cowok itu tersenyum kemenangan. Ia sangat senang, seperti tahanan yang baru saja dibuka 'kan pintu jeruji, ini adalah waktu kemerdekaannya.

Tangan kanan-nya mengangkat sebuah ponsel, lalu ia menekan satu nama yang ada didaftar kontaknya. Ponsel itu ia dekatkan ditelinganya.

"Lo awasin dia, cepet!" perintah cowok itu kepada seseorang yang ada disebrang telpon.

"Oke."

••

Brak!

"Hai guys..."

Lima cowok yang ada didalam ruangan itu menoleh spontan saat ada seseorang yang membuka pintu dengan keras.

"Ngangetin bego! Gue kira kita digrebek." solot Revan. Ia duduk disofa dengan gitar dipangkuannya.

Cowok yang baru saja membuat keributan itu tak menjawab ungkapan kesal dari Revan. Leo beralih mengambil gitar yang menganggur diatas sofa.

"Cepet Ken, nyanyi!" suruh Leo kepada Kenzie. Menurut Leo, cowok sok cool itu memiliki suara yang paling mending.

Kenzie mengangguk saja. Rio pun sudah menyiapkan kamera live instagram-nya.

Leo mulai memetik senar gitarnya.

"Saturday mornin', jumped out of bed

And put on my best suit
Got in my car and raced like a jet
All the way to you ... "

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang