Part 15 | Uang kas

8.1K 502 13
                                    

Hai!
Happy reading

••

Dibangku barisan ketiga, didekat jendela, Alsha sedang berkutat dengan pulpen dan bukunya. Ia sedang menyalin jawaban dari tugas yang tadi malam ia kerjakan bersama Leo. Semalam ia tidak jadi menyalin karna sudah mengantuk, ditambah ia juga malas melihat tulisan Leo yang tidak jelas.

Sekitar 1 menit yang lalu bell istirahat pertama telah berbunyi, dan selanjutnya adalah pelajaran kedua. Tapi itu nanti, karna waktu istirahat berlangsung selama 20 menit.

Dikelas ini hanya ada Alsha yang duduk ditempatnya, dan Vio yang menduduki tempat Leo, lalu Dira duduk dibangku depan dengan memutar kursinya menghadap Vio dan Alsha.

Vio dan Dira melihati Alsha yang sedang mencatat tugas. Alsha menulis sambil menyauti jika Vio atau Dira mengajaknya bicara. Kelas yang sunyi dan kosong, membuat suara ketiga cewek itu terdengar nyaring diruangan ini.

Alsha menutup buku dan juga pulpennya saat ia selesai.

Vio mengambil buku milik Leo yang tadi Alsha salin tulisannya. "Ini buku siapa, Al? Jelek banget ih tulisannya." Vio mengangkat buku milik Leo, dengan jari jempol dan telunjuk yang menggapit buku itu. Ia memutar-mutar dan menatap aneh buku itu.

"Gak usah ngejek lo, bocil." Leo merebut buku miliknya dari tangan Vio dengan tiba-tiba membuat ketiga cewek itu menengok.

Vio terkaget dan langsung memutar badannya kebelakang menghadap Leo. Ia menatap Leo dengan sengit, karna cowok itu telah mengagetkannya. Tak hanya ada Leo, tapi juga ada Revan, Kenzie, Fano, Riko, dan juga Rio. Dan Vio dapat melihat Kenzie yang menatapnya.

"Tulisan Leo emang jelek! Wleee... Kayak tulisan anak SD." ejek Vio, sambil mengulurkan lidahnya. Ia memutar tubuhnya yang tadinya menghadap Leo, menjadi menghadap Alsha, ia memutar tubuhnya dengan cepat hingga rambut panjangnya menyerempet lengan Leo.

"Dasar bocil." balas Leo tidak terima.

"Leo tulisan jelek." balas Vio.

"Bocil nyasar keSMA." Balas Leo.

Vio melototkan matanya, kemudian menonjok perut Leo dengan tangan kecilnya. Tapi, bukannya kesakitan, Leo malah tertawa. Teman-teman yang lainnya juga ikut tertawa.

"Lo nonjok apa anjir, kagak kerasa, tenaga tu dipake." ucap Leo ditengah tawanya.

Vio mendengus kesal saat Leo kembali mengejeknya, kemudian ia menarik seragam putih milik Leo yang tidak dimasukan, ia menarik sambil mencubit keras, membuktikan bahwa dirinya punya tenaga. Tak cukup hanya itu, ia juga menginjak-injak kaki Leo.

Leo tidak juga merasakan kesakitan, ia tetap tertawa keras karna Vio mencubit bagian pinggangnya. "Tolong... Tolong... Gue diserang bocil." teriak Leo sambil tertawa mengejek Vio

Tapi, Vio malah semakin membabi-buta, ia berdiri dari duduknya dan menjinjit agar ia dapat menjambak rambut Leo.

Leo yang belum siap pun agak limbung, tapi kemudian ia bisa menyeimbangi tubuhnya.

"Woy! Ken! Pacar lo agresip banget anjir pedes pala gue...!" teriak Leo meminta tolong kepada Kenzie yang hanya diam saja. Serangan Vio yang tadi memang biasa saja, tapi kali ini tidak bisa ditahan. Rambut dijambak kan sakit

Teman-temannya yang menyaksikan hanya tertawa melihat Leo yang kesakitan.

Sedangkan Kenzie, cowok itu berdiri bersender disalah satu meja, sambil menatapi kelakuan Vio dan juga Leo. Ia menghela napas. Jika Vio sudah bertemu dengan Leo, pasti tidak akan pernah akur. Leo yang suka menjahili dan Vio yang mudah terpancing.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang