Part 38 | Pergi

5.8K 378 21
                                    

Segala jenis typo mohon dimaafkan!

AmeliaHerli1

• H A P P Y  R E A D Y N G •

Ini adalah waktu yang Leo tunggu. Bell pulang sekolah.

Bukan karna ia ingin cepat-cepat pulang, bukan juga karna ia sudah bosan disekolah. Tapi karna ia menunggu kabar atau tanda-tanda, apakah Alsha benar-benar pergi dengan Adlan. Leo meyakini, pasti mereka pergi saat pulang dari sekolah, memangnya kapan lagi?

Dari tadi pagi hingga sekarang, Alsha tidak ada mengatakan apapun yang menjerumus tentang Adlan. Dan Leo masih menunggu Alsha bersuara.

Leo mengemasi buku-bukunya yang ada diatas mejanya, matanya melirik kearah Alsha. Cewek itu juga sedang melakukan hal yang sama dengannya, tapi bedanya cewek itu terlihat terburu-buru.

"Kenapa buru-buru?" tanya Leo sambil memutar tubuhnya menghadap Alsha.

Alsha menoleh. "Gue pulang sama Adlan, Lo pulang sendiri yah." ucap Alsha.

Mendengar ucapan Alsha, Leo mencibir dalam hati. Sudah ia duga.

"Lo mau pergi sama tuh bocah?" tanya Leo, terdengar sinis.

Alsha mengernyit sebentar, kemudian mengangguk. "Iya, Lo pulang sendiri gakpapa 'kan? Kalo lo laper, lo beli aj─"

"Hm."

Belum sempat Alsha menyelesaikan ucapannya, Leo sudah memotongnya dengan suara ketus. Alsha tambah mengernyit heran saat melihat Leo yang langsung beranjak dari duduknya sambil meraih tasnya, kemudian cowok itu melangkah pergi menjauhi Alsha tanpa kata pamit.

Alsha terus memandangi punggung Leo yang semakin menjauh dan termakan dinding pintu.

"Kenapa tu bocah." gumam Alsha.

"Kak!"

Alsha menoleh lagi kearah pintu, saat mendengar suara memanggil. Ternyata Adlan.
Ia tersenyum tipis dan berjalan menghampiri cowok yang berdiri didepan pintu kelasnya. Dikelasnya tidak ada orang lagi, hanya tersisa Alsha.

Adlan tersenyum menatap Alsha. Ia tidak sabar ingin berduaan dengan Kakak kelasnya ini. Bahkan senyum dibibirnya tak pernah luntur sedari tadi.

"Ayok!" ajak Alsha karna daritadi Adlan hanya diam sambil tersenyum, membuatnya heran.

Mereka berjalan menuju parkiran. Disini sudah tidak ada banyak siswa. Mungkin hanya tersisa siswa yang mengikuti ekstrakulikuler.

Setelah sampai diparkiran, Adlan langsung mengeluarkan motornya. Dan Alsha, ia menunggu didepan parkiran.

Tak lama kemudian, motor Adlan berhenti disebelah Alsha. Cowok itu menyerahkan helm kepada Alsha. Alsha menerimanya dan langsung naik keatas motor besar milik Adlan.

Motor Adlan mulai bergerak maju, keluar dari gerbang sekolah. Menembus ramainya jalan hingga sampai didepan rumah Alsha. Adlan membawa motornya masuk kedalam halaman rumah cewek itu.

"Ayo masuk!" ajak Alsha yang diangguki oleh Adlan.

Sambil berjalan menuju pintu rumahnya, Alsha melirik kearah rumah Leo. Apakah cowok itu sudah pulang? Atau malah keluyuran. Dan apakah tadi Leo marah kepadanya, dilihat dari raut wajahnya, sepertinya memang marah.

Alsha menghela napas. Ini bukan masalah besar, tapi malah menambah beban pikirannya.

"Duduk dulu Lan! gue siap-siap dulu, sebentar kok." ucap Alsha yang diangguki oleh Adlan. Cowok itu mendudukan dirinya disalah satu sofa. Ia mengeluarkan ponselnya agar tidak bosan.

AL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang