• H A P P Y R E A D I N G •
Leo harus tahu kemana mereka pergi, is tidak boleh ketinggalan jejak. Dengan hati-hati, Leo melajukan motornya agak jauh dibelakang motor Adlan. Sedangkan yang diikuti, tidak merasa sama sekali. Mereka duduk tenang dan larut dalam obrolan."Oiya, gue penasaran banget kita mau kemana." ucap Alsha dengan suara agak kabur terbawa angin.
"Liat aja nanti, Kak. Lo pasti suka." ucap Adlan. Ia merasa gemas dengan Alsha yang sangat penasaran. Semoga nanti, saat sampai ditempat, Alsha tidak kecewa dengan tampat yang ia pilihkan.
"Lo kenapa tiba-tiba ngajak gue jalan?" tanya Alsha lagi. Ia penasaran kenapa Adlan mengajak dirinya pergi jalan. Adlan membuatnya seperti memiliki pacar sungguhan.
Adlan terkekeh dibalik helm nya. "Ya gakpapa, gue lagi pingin aja." ucapnya yang diangguki oleh Alsha, padahal Adlan tidak bisa melihatnya mengangguk.
"Kenapa lo gak ngajak pacar lo aja, kenapa ngajak gue, gue 'kan pacar bo'ongan." tanya Alsha yang kembali membuat Adlan tertawa.
"Gue pergi sama pacar gue kok, nih orangnya lagi duduk dibelakang." ucap Adlan yang langsung dapat dicerna oleh otak premium milik Alsha.
Alsha memukul pelan punggung milik Adlan. "Sa ae lo kang gombal." ucap Alsha didelingi tawa mereka berdua.
Mereka terus mengobrol hingga tidak terasa hampir sampai ketempat tujuan. Adlan tidak tahu apa tempat kesukaan Alsha. Ia hanya menerka-nerka, dan menurutnya, tempat itu lumayan romantis. Semoga Alsha suka.
••
"Iiihh... Bagus banget Lan."
Alsha berlari kesana kemari. Menghampiri, menyentuh dan mencoba merasakan harumnya bunga-bunga yang ada ditaman ini. Bunga yang indah dengan bentuk sempurna tanpa cacat, mereka juga mempunyai warna yang penuh.
Tidak hanya ada bunga, disini juga terdapat pohon-pohon yang sejuk dan disetiap bawah pohon disediakan kursi kayu panjang untuk beristirahat.
Taman ini sangat luas dan rapi. Alsha berjongkok didepan bunga lily yang begitu menarik perhatiannya. Bunga dengan warna yang macam-macam dan ditanam berjejer sesuai dengan jenis warnanya. Bahkan tanpa mendekat, aroma dari bunga lily itu sudah sangat kuat dan menarik siapapun untuk singgah.
Tanah disini juga tidak terlihat karna tertutup oleh rumput pinto yang sangat lebat dan juga mempunyai bunga-bunga kecil berwarna kuning.
Adlan terkekeh melihat Alsha yang sangat antusias dengan bunga-bunga yang ada disini. Bahkan dirinya yang lebih menarik pun diabaikan. Tapi ia juga senang karna Alsha menyukai tempat ini. Ternyata dirinya tidak salah memilih tempat.
Sebenarnya ini adalah taman pribadi milik keluarganya, tapi tempat ini tidak pernah dikunjungi, mengingat mereka yang begitu sibuk dengan pekerjaan. Walaupun tidak pernah dikunjungi, tapi tempat ini tetap dirawat oleh penjaga taman ini.
Ia memilih taman pribadi bukan karna ia tidak bisa mengajak Alsha untuk pergi ketaman umum, ataupun ketempat-tempat romantis lainnya. Tapi ia ingin hanya berdua dengan Alsha, tanpa ada orang lain. Dan disini mereka hanya berdua, ditempat seluas setengah hektar. Taman ini dikelilingi pagar tembok setinggi dua meter, dan juga satu pintu gerbang utama.
Adlan berjalan mendekat kearah Alsha yang sibuk menciumi bunga-bunga yang ada disini.
"Suka gak Kak, sama tempat ini?" tanya Adlan dibalas anggukkan antusias oleh Alsha, bahkan senyum cewek itu tidak pudar dari awal mereka masuk kedalam tempat ini. Dan Adlan, ia terkekeh melihat respon Alsha.
"Lan, gue boleh petik bunganya gak?" ijin Alsha sambil menatap Adlan dengan satu tangannya yang menyekal satu tangkai bunga lily.
Adlan mengangguk sambil tersenyum. "Boleh dong, ambil aja sepuasnya." ucapnya membuat senyum Alsha semakin merekah seperti bunga-bunga disekitarnya.
Dengan semangat, Alsha memetik setangkai bunga lily berwarna putih yang mempunyai wangi paling khas diantara yang lainnya. Alsha mengelus kelopak bunga itu, lalu menghirup wanginya yang membuat dirinya ketagihan.
Semua pergerakan Alsha tak lepas dari pengawasan Adlan yang sedari tadi menyimak semua pergerakan Alsha. Hingga Alsha merogoh dan mengeluarkan ponselnya dari tas selempang yang Adlan lihat itu tas branded.
"Fotoin gue dong Lan." ucap Alsha sambil menyodorkan ponselnya yang sudah menampilkan layar kamera.
Dengan senang hati, Adlan menerima ponsel Alsha. Kemudian cowok itu mengarahkan kamera ponsel kearah Alsha yang sudah bergaya dengan setangkai bunga lily. Cewek itu tersenyum cerah yang membuat Adlan merasa terhipnotis dan tak kunjung memotret Alsha yang sudah siap.
Hingga akhirnya Adlan tersadar saat Alsha berganti gaya, padahal gaya yang pertama belum sampai Adlan potret. Adlan mengambil gambar Alsha setiap cewek itu bergaya. Hingga Adlan menyempatkan waktu untuk mengirim salah satu foto Alsha ke nomor whatsapp-nya, lalu ia menghapus bekas pesannya agar tidak ketahuan.
"Udah." ucap Alsha. Adlan menyerahkan ponsel itu kepada pemiliknya.
Adlan mengulurkan tangannya, meraih bunga lily berwarna merah dengan sedikit tangkainya.
"Sini Kak, deketan!" pinta Adlan sambil menarik kedua bahu milik Alsha, hingga jarak mereka sangat dekat.
Alsha terkesiap saat tiba-tiba Adlan menyelipkan bunga diatas sela telinganya. Bahkan tatapannya tidak teralih dari wajah Adlan yang sangat dekat.
"Cantik." ucap cowok itu tanpa melirik Alsha, pandangannya masih fokus dengan kegiatannya yang sedang memasang bunga.
Adlan merapikan rambut Alsha yang berterbangan karna angin, sampai akhirnya pandangan mereka bertemu.
Alsha menatap manik coklat gelap milik Adlan yang begitu menarik dan memaku tatapannya, bahkan manik itu terasa seperti lautan yang menggelamkan dirinya jika ia terus-menerus menatapnya.
Begitu juga dengan Adlan yang menyapukan pandangannya keseluruh bagian dari wajah Alsha yang tidak memiliki keburukkan sedikit pun. Hingga tanpa sadar, telapak tangan kanannya yang tadinya memegang bunga yang berada dikepala Alsha, merambat turun menangkup pipi milik Alsha yang terasa begitu lembut ditelapak tangannya.
Bahkan sekarang tangan kirinya yang menganggur juga ikut naik. Hingga kedua telapak tangan itu telah merangkum wajah milik Alsha, yang bahkan pemiliknya tak berkutik ditempat karna tengah sibuk menyelami dalamnya tatapan Adlan yang tertuju padanya.
Hingga tanpa Alsha sadari, jarak wajah mereka sudahlah sangat dekat, hanya berjarak beberapa centi saja. Terpa'an napas mereka pun saling bersautan, tapi tidak mengganggu kegiatan mereka yang hanya saling tayap-menatap.
Hingga jarak wajah mereka hanya tersisa tiga centi saja lalu...
BUGH!
"BANGS*T!!!"
••
[060721]
AmeliaHerli1Huh!
Menegangkan sekaleee...Next?
Vote dulu!
Komen dulu!Amelia 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
AL
Teen FictionAlsha adalah seorang siswi SMA yang harus mengurus anak orang. Bukan anak TK ataupun SD, tapi anak SMA! Cowok nakal bernama Varleo Rafino. __________________ Rank 1 in #kocak [20-05-21] Rank 1 in #girl [30-05-21] Rank 1 in #goodgirl...