"KAK BANTUIN AKU DISURUH TERNAK LELE!!!"
Adalah ucapan Ten setibanya dalam rumah. Risa yang tengah menyaksikan layar TV beralih pandang ketika mendengar teriakan bocah SMA yang baru saja pulang sekolah tersebut.
Dibelakang Ten ada Akanen yang memang selalu jemputin anak itu, "Gausah ngada-ngada."
"Ih sumpah kak, untuk tugas akhir ini." Ten berbalik badan menghadap Akanen sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya bersamaan ke udara. Saat Akanen berjalan menuju Risa berada, ia membalikkan badannya lagi.
"Pelajaran apaan?" Tanya Risa yang kembali memandangi layar TV.
"Pra... disuruh buat usaha atau kerajinan gitu lah pokoknya." Bola mata Ten mengikuti gerak Akanen yang ikut bersandar disamping Risa. Kemudian anak SMA jangkung tersebut dengan paksa pula duduk diantar mereka berdua dengan tas sekolahnya yang besar itu.
"Bra?"
"Pra, anjing! Telinga lo kenapa dah." Akanen melemparkan bantal kecil yang ada disampingnya ke kepala Risa, sedangkan yang dilempar cuma ketawa karena kesalahannya.
"Tugas anak SMA sekarang aneh-aneh." Risa meletakkan bantal tadi ke pangkuannya, "Gue SMA dulu cuma disuruh buat bakiak dari batok kelapa." Akanen mengangguk. Meskipun nggak sekampung Risa sih tugasnya, tapi ya anggap lah tugas dia tuh dulu gitu. Intinya nggak sesusah Ten ini, disuruh ternak lele. Yang benar aja gurunya.
Bayar sekolah mau nimba ilmu apa nambak ikan?
"Bantuin dooong." Pinta Ten lemas. Dia udah pusing sama tugas yang lain, ini malah nambah disuruh ternak lele.
Ten pusing banget. Bentar lagi yang tryout lah, ujian sekolah lah, UN, SNMPTN, SBM, dan segala xnskalsm. Pening pala Ten tuuuuh. Ini kepalanya kalau bisa meledak, meledak sekarang juga. Dia kalau sepintar kak Harada mah enak, masalahnya tuh Ten belajar materi ini hari ini, diterangin panjang lebar pun besoknya langsung lupa. Bahkan rekor terhebatnya adalah, dia sama sekali nggak paham maksud dari ocehan gurunya.
SMA kenapa gini banget. Ten pengen cepat-cepat kuliah.
*Pemikiran anak SMA tingkat stress.
"Onuma tuh, ngikut aja kalau dia ternak ikan." Risa meneguk air yang sebelumnya ia beri obat tablet merek CDR. Setelah itu ia fokus pada tontonannya yang sedang menampilkan sepasang kekasih yang tengah berada di fase kehancuran. Kalau Risa perhatiin dari tadi, ini mirip banget sama kisah teman serumahnya. Yang satu pengen balikan yang satu lagi nggak mau walaupun sebenarnya mau.
Ini Risa nggak sopan sebenernya, Ten lagi puasa dia seenak jidatnya aja minum.
"Harus dari awal kak. Disuruh videoin, potoin, buat datanya. Bibit ikannya berapa, pas udah gede berapa ikan. Yang gitu-gitu kak."
"Nyusahin banget guru lo."
Akanen entah kenapa sebal sama guru-guru disekolahan Ten. Sebelumnya ini anak pernah disuruh bawa pot bunga gede untuk acara penghijauan sekolah katanya. Bunganya nggak boleh milih, Ten harus bawa bunga kertas yang cantik itu. Ukurannya juga jangan yang kecil. Alhasil dia benar-benar beliin Ten bunga yang potnya gede banget. Bawa pot itu ke hadapan gurunya aja mesti bertiga sama Risa.
Kalau mau penghijauan cat aja sekolah jadi hijau semua. Kelar masalahnya.
Bunga begitu emang sih kagak mahal, tapi ya tetap aja nggak masuk akal. Untung kagak minta bunga janda bolong. 40 juta uang nggak kemana.
"Kumpul kapan?"
"Pokoknya kalau lelenya udah siap buat diternak."
"Lele ternaknya berapa lama cuy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saku House
FanfictionCerita mengenai anak-anak Sakurazaka yang tinggal bersama dalam satu rumah!