Enam puluh

104 15 12
                                    

Sayang ❣️
|Ayankkkkk aku di depan kamar kamu
|Bukain pintunya doongg 😭😭

Intermezzo dulu. Tadi, sepulang kuliah Seki ngeliat Hono yang ada di ruang depan. Karena lagi nggak ada jadwal apa-apa, Hono ngajakin dia jalan berdua. Seki iyain. Siap-siap lah dia. Pas kelar dia malah ngeliat Hono buka laptopnya dan keliatan sibuk di depan layar gitu. Bentukan Hono masih sama kayak pertama ia jumpai tadi. Maksudnya kagak ada persiapan kek orang mau pacaran. Dandan kek. Ini tidak sama sekali pemirsaaahhh. Terus dia malah bilang lagi buat tugas dan harus kelar jam 6 ini.

Ya sebagai manusia yang udah tampil rupawan serta harum semerbak ini tentu aja Seki kesal lah. Sambil mencak-mencak dia langsung ke kamarnya.

Sesaat ia masuk kamar, Hono tadi ngetuk-ngetuk kamarnya dari luar sana, tapi sama sekali nggak Seki tanggapin. Malas ngomong. Makanya Hono ngechat dia.

Apsh|


Sayang ❣️
|Maaf yankkk 😭
|Tugasnya baru banget dikirim tadi 😭😭
|Pas banget waktu aku mau siap siap😭😭
|Ini buat pengganti UAS yank 😭😭
|Sumpah dosennya galak yankkk 😭
|Telat sedetik aja nilai akhir aku kelarrr 😭
|Ayankkkkk 😭😭😭😭😭😭


Trs ngpain k kmrku?|

Sayang ❣️
|Kamu ngambek
|Aku takut kamu nambah kesal
|Janji deh, selesai tugasku selesai kita main-main
|Terserah kamu mau ngapain aku ngikut
|Kemanapun
|Mau apapun
|Sampai jam berapapun
|Yang penting aku selesaiin tugasku duluu yaaa 😩😩😩

Ywdh slsiin sn|

Sayang ❣️
|Buka dulu dong pintunya 😔

Dengan perasaan malas bercampur kesal Seki beranjak dari ranjangnya dan membukakan pintu untuk Hono. Di depannya orang tersebut mempautkan bibirnya sembari menenteng laptop yang ia bawa dari rumah depan tadi. Seki nggak tau gimana caranya Hono bisa ngechat dia sambil nentengin laptop yang kebuka gitu.

"Maaf." Itu ucap Hono setelah pintu kamar Seki kebuka. Permintaan maaf itu hanya dijawab helaan nafas oleh Seki. Iya dia paham kalau itu tuh tugas, tapi rasa kesalnya masih ada. Mau maafin tapi masih bete gitu loh. Paham nggak sih. Antara ikhlas nggak ikhlas maafin Hono jadinya.

"Iya udah kerjain sana, aku tungguin." Kata Seki yang sekarang berjalan menuju ranjangnya. Diikuti Hono yang walaupun masih merasa bersalah tapi harus duduk di meja belajar Seki untuk ngerjain tugasnya.

"Maaf yankk." Ucap Hono sekali lagi sebelum dia fokus sama laptopnya.

"Iya ayankkkk." Balas Seki selembut mungkin. Biar Hono yakin kalau dia benar-benar maafin pacarnya itu. Kalau nggak digituin nggak kelar-kelar tuh tugas.

Selagi nemanin Hono ngerjain tugasnya, Seki cuma berselancar di toko online. Lagi nyari-nyari pakaian yang menurut dia gemas. Pas dirasa cocok langsung beli. Nggak cuma satu, sekali lima dia check out in tuh barang. Nggak ada istilah satu baju satu warna. Dia mah minimal merah kuning hijau dilangit yang biru dia beli.

Itu baru satu produk, belum produk lainnya. Gitu juga. Satu produk bisa beberapa warna.

Beberapa saat kemudian ada seseorang yang nemplok di pintu kamar Seki. Manusia kok bukan setan. Namanya Inoue.

"Woi Hono, lo minggu depan final kan?" Tanyanya di sana.

Hono yang dengar itu mengarahkan pandangannya ke Inoue. Bukannya ngejawab pertanyaan Inoue tadi, dia malah nanya yang lain. "Lo udah selesai ngerjain tugas??"

Saku HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang